PBNU dan Kemendukbangga Siap Cari Solusi Atasi Permasalahan Keluarga Indonesia
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB
Mendukbangga Wihaji saat menyampaikan keterangan kepada awak media usai acara pembukaan Kongres Keluarga Maslahat NU di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Jumat (31/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) melalui Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Mendukbangga RI Wihaji mengaku, pihaknya siap menjalin kerja sama dengan PBNU melalui GKMNU dalam mencari solusi untuk mengatasi permasalahan keluarga di Indonesia. Sebab Wihaji meyakini GKMNU mengetahui persis masalah yang dialami keluarga di akar rumput.
"Kita mencari solusinya yang diketahui persis oleh Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama termasuk problem media sosial dan sebagainya," kata Wihaji kepada NU Online usai acara pembukaan Kongres Keluarga Maslahat NU, hari ini.
Ia menjelaskan, kerja sama Kemendukbangga dengan PBNU berisi dukungan untuk program GKMNU karena persamaan tujuan antara kedua pihak.
"Isinya adalah saling support nanti kerja sama sinergi yang bisa ditemukan antara program Kementerian dengan program dari PBNU khususnya untuk GKMNU," ujar Wihaji.
Wihaji menyebutkan bahwa salah satu penyebab penyebab ketidakharmonisan keluarga adalah karena jarangnya mereka untuk mengobrol bersama tetapi lebih sering untuk bermain telepon genggam dibandingkan berinteraksi dengan keluarga.
"Salah satu sebab terjadinya disharmonisasi maupun ada masalah keluarga itu karena sesama satu keluarga saja jarang ngobrol lebih banyak ngobrol sama handphone daripada dengan keluarga sendiri," imbuhya.
Wihaji juga mengatakan bahwa program dari Kemendukbangga merupakan kemaslahatan NU dan Indonesia, sehingga ia tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kerja sama dengan badan otonom NU.
"Program dari kementerian, yang penting inti untuk kemaslahatan Nahdlatul Ulama sama dengan kemaslahatan Indonesia. Saya kira nggak menutup kemungkinan kerja sama antara kita dengan Banser, Muslimat, Fatayat, yang di situ ada GKMNU, " jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa program yang dimiliki Kemendukbangga merupakan program yang dikerjasamakan bersama GKMNU.
"Kebetulan program Kemendukbangga merupakan program yang dapat disinergikan dengan GKMNU artinya memang yang ditangani keluarga," ucap Wihaji.
Ia mengakui adanya persamaan antara Kemendukbangga dengan GKMNU yaitu terkait pembangunan keluarga.
"Ada irisan dengan Kementerian kita, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang kebetulan salah satu urusannya adalah Pembangunan Keluarga," ungkapnya.
Selain dengan Kemendukbangga, PBNU juga menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI dalam pembukaan Kongres Keluarga Maslahat NU 2025.
.