PBNU Optimis Indonesia Mampu Keluar dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19
Rabu, 1 Juli 2020 | 05:08 WIB
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) optimis bangsa Indonesia bisa keluar dari jeratan krisis akibat pandemi Covid-19.
Jakarta, NU Online
Sektor ekonomi tumbuh secara melambat sehingga terjadi krisis akibat Pandemi Covid-19. Meski begitu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) optimis bangsa Indonesia bisa keluar dari jeratan krisis tersebut.
“Indonesia sedang mengalami krisis kesehatan dan keterpurukan ekonomi akibat Covid-19. Ini tidak hanya dirasakan Indonesia, bahkan dunia diprediksi pertumbuhan ekonominya akan minus 5 sampai 6,7 persen. Indonesia sekarang baru minus kisaran 3 persen, itu artinya masih jauh lebih baik dari rata-rata keadaan ekonomi dunia,” kata Ketua PBNU KH Robikin Emhas, Rabu (1/7).
Menurut dia, bangsa Indonesia tetap kudu menanamkan optimistis terhadap segala yang terjadi saat ini. Sebagai bangsa yang memiliki ketaatan kepada agama yang kuat, harus yakin segala penyakit sudah ada obatnya. Hal itu, lanjut Kiai Robikin, merupakan janji Allah SWT tidak boleh diingkari.
“Segala penyakit pasti ada obatnya karena itu kita harus optimis, para ahli di bidang kesehatan, di bidang epidemologi terusb ikhtiar menemukan obat yang dijanjikan Allah SWT itu mereka melakukan penelitian dan sebagainya. Kita dukung,” tuturnya.
Seperti diketahui, Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan, namun, masyarakat Indonesia seakan tak lagi peduli terhadap potensi penularan yang terjadi di lapangan. Mengetahui hal itu, PBNU terus menyampaikan agar masyarakat berhati-hati, tetap memperhatikan protokol kesehatan juga harus selalu optimis semua ini akan berakhir.
Kemarin, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengumumkan kasus Covid-19 di Indonesia kembali bertambah. Itu disebabkan masih adanya penularan virus corona yang terjadi di masyarakat.
Ada 1.293 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan itu menyebabkan total ada 56.385 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
“Kasus baru konfirmasi Covid-19 sebanyak 1.293 orang, sehingga total menjadi 56.385 orang,” ujar Yurianto.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad