Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menerima perwakilan Vatikan Miguel Ángel Ayuso Guixot, M.C.C.I, yang merupakan Secretary of the Pontifical Council for Interreligious Dialogue atau Sekretaris Dewan Kepausan urusan Hubungan Antar Agama di gedung PBNU, Selasa (24/6).
<>
Dalam pertemuan tersebut Kiai Said mengatakan, NU telah lama membangun dialog dan kerjasama dengan agama lain untuk membangun dunia yang damai. Hubungan dengan tokoh-tokoh Vatikan telah lama dijalin sejak KH Abdurrahman Wahid memimpin NU.
Ia menjelaskan, NU memiliki prinsip ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwan insaniyah (hubungan kemanusiaan), yang lintas golongan dan agama.
Dalam dialog yang berlangsung gayeng tersebut, Kiai Said mengatakan, hubungan Islam dan Katolik telah tumbuh sejak zaman Rasulullah. Saat Romawi yang beragama Katolik kalah perang dengan Persia, Nabi Muhammad turut bersedih, dan ia turut merasakan kegembiraan ketika Romawi menang beberapa tahun kemudian.
Ia menambahkan, banyak contoh lain dalam Qur’an sejarah Katolik, yang bahkan tidak dijelaskan dalam kitab Injil.
NU, kata Kiai Said, sebagai Islam moderat di Indonesia, telah berperan menjaga harmoni masyarakat. “Kami turut menjaga geraja ketika perayaan Natal,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Said juga mengapresiasi Gereja Katolik yang lebih tertata dalam membangun gereja sehingga tidak sembarangan yang kadangkala menimbulkan masalah dengan lingkungan sekitar.
Guixot dalam kesempatan tersebut menjelaskan keinginannya untuk terus memajukan dialog antar agama untuk bersama-sama memajukan dunia.
Untuk membangun pemahaman yang lebih baik terhadap agama lain. Vatikan mengundang pemeluk agama lain untuk mempelajari Katolik, termasuk diantaranya dari Indonesia. Quixot sepakat untuk menjalin kerjasama yang lebih erat, bukan hanya dalam tataran dialog saja antara NU dan umat Katolik. (mukafi niam)