Nasional

PCNU Rembang Usul Mbah Mun dan Gus Mus Masuk Ahwa

Sabtu, 13 Juni 2015 | 03:02 WIB

Rembang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) sepakat dengan konsep Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) untuk diterapkan dalam Muktamar ke-33 NU mendatang. Model rekrutmen pemimpin baru di NU melalui semacam tim formatur ini telah dibahas di banyak kesempatan, termasuk Munas-Konbes NU 2014 kemarin.
<>
Dalam hal ini PCNU Rembang memberi sejumlah syarat bagi mereka yang layak masuk dalam daftar anggota Ahwa. Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Rembang  H Adib Bisri Hattani mengatakan, syarat tersebut antara lain adalah, pertama; sepuh, alim, dan rekam jejak memberi kemanfaatan bagi umat.

Kedua, memandang umat dengan kaca mata kasih sayang.  Hal ini dibuktikan semua fatwa dan keputusannya tidak mempersulit umat atau  orang   banyak. Ketiga, amanah, yakni senantiasa menjaga kepercayaan terhadap jam’iyah Nahdlatul Ulama.

Keempat, alim sekaligus mengamalkan ilmunya. Ini ditandai, misalnya, dengan kenyataan bahwa figur anggota Ahwa aktif terjun di dunia pendidikan, seperti pesantren atau lainnya. Kelima, zuhud dan wira’i. Artinya, ia seorang yang hidup sederhana dan jauh dari kepentingan duniawi.

Menurut Adib, kelima hal di atas tercermin dalam pribadi KH Maimun Zubair, Mustasyar PBNU, atau akrab disapa Mbah Mun; dan KH A Mustofa Bisri, Pj Rais Aam PBNU, atau sering disapa Gus Mus. Selain kedalaman ilmunya, kedua pengasuh pesantren di Rembang tersebut juga dikenal peran dan ketokohannya secara nasional.

Adib menilai, nilai kasih sayang Mbah Mun terpancar dari perintah-perintahnya yang tidak merepotkan masyarakat. “Begitu juga  dengan  KH Ahmad Musthofa Bisri yang senantiasa mengajarkan umat untuk saling menyayangi sesama, tanpa memandang status agama dan latar belakang. Yaitu, sebagai manusia kita harus bisa memanusiakan manusia,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya mengusulkan agar Gus Mus dan Mbah Mun masuk sebagai bagian dari anggota Ahwa ketika sistem ini diterapkan saat pemilihan rais aam atau ketua umum NU pada Muktamar ke-33 NU mendatang. (Ahmad Asmu’i/Mahbib)


Terkait