Nasional

Pelajar NU Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Perusakan Kantor PCNU Blora

Selasa, 6 Maret 2018 | 13:51 WIB

Jakarta, NU Online
Kemarin, Senin (5/3), kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Blora dirusak oleh seseorang yang tak dikenal. Setelah masuk sembari mengucap salam, pelaku langsung masuk ke ruang IPNU dan menguncinya dari dalam. Ia pun merusak sejumlah alat dan fasilitas perkantoran yang ada di ruang tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Asep Irfan Mujahid meminta polisi atau aparat keamanan segera bertindak. 

Menurutnya, tidak cukup dengan penetapan tersangka terhadap pelaku, tetapi aparat keamanan juga harus mengungkap jaringan di belakangnya yang berupaya mengubah kekacauan sosial di negeri ini.

“Kami meminta aparat mengusutnya hingga tuntas,” katanya kepada NU Online, Selasa (6/3/2018).

Asep juga meminta agar aparat keamanan dapat menghadirkan keamanan dan ketenteraman masyarakat. 

“Jangan sampai nanti dikesankan negara tidak berdaya menghadapi ulah orang-orang semacam ini,” ujarnya.

Menurut penuturan Abdul Jalil, salah seorang saksi, pelaku yang datang menggunakan motor Astrea Legenda itu sempat menyebut kunci motor yang dipegangnya sebagai produk kafir. Saat digelandang keluar pun, ia terus berteriak kafir.

"Pas kita gelandang dia terus teriak-teriak, bahkan dia juga terus bersyahadat, takbir, adzan, dan sempat juga bilang, aku mati gakpapa, matiku ini mati syahid," ujar Abdul seperti dilansir Detik.com, Senin, (5/3).

Asep menjelaskan bahwa jihad itu bukan perilaku nekad, tapi bentuk kesungguhan memperjuangkan nilai kebenaran hakiki.

“Jangan dipikir mukulin orang yang berbeda paham, termasuk juga merusak tempat dan barang milik orang lain yang tak sepaham, langsung dapat pahala. Lalu kalau mati dapat 72 bidadari. Tidak sesederhana itu,” tegasnya. (Syakirnf/Abdullah Alawi)


Terkait