Pelantikan PP GP Ansor, Ketum Pagar Nusa: Saatnya Siapkan Kader Mumpuni untuk Indonesia Digdaya
Senin, 27 Mei 2024 | 16:15 WIB
Jakarta, NU Online
Jajaran pengurus Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor masa khidmah 2024-2029 dilantik di Istora Senayan, Jakarta, pada Senin (27/5/2024) hari ini. Pelantikan ini bertajuk Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa M Nabil Haroen mengaku merasa bangga dengan para pemuda GP Ansor sebagai kader Nahdlatul Ulama masa kini.
Gus Nabil juga mengajak para pemuda GP Ansor untuk bersama-sama menjemput masa depan serta menyiapkan kader mumpuni untuk menjadikan Indonesia digdaya.
"Saya berbangga dengan saudara tua kami, Gerakan Pemuda Ansor. Kami bangga bisa berkhidmah untuk Nahdlatul Ulama dan Indonesia. Saatnya menjemput masa depan, dengan menyiapkan kader-kader mumpuni dan menjadikan NU serta Indonesia menjadi digdaya," jelas Gus Nabil melalui rilis yang diterima NU Online, Senin, hari ini.
Menurutnya, GP Ansor dan Pagar Nusa adalah organisasi badan otonom (banom) NU yang mampu bersama-sama merawat kader, membesarkan organisasi, sekaligus membentengi Indonesia. Kedua banom ini juga terus melakukan pengabdian kepada para kiai.
"Kami bersama-sama, berkhidmah untuk melayani kiai, menguatkan organisasi, serta khidmah untuk NU. Ansor dan Pagar Nusa merupakan dua organisasi banom utama di NU, selain Muslimat, Fatayat, IPNU-IPPNU, serta organisasi sayap dan badan otonom yang lainnya," tegas kader NU yang juga anggota DPR RI itu.
Gus Nabil berpandangan bahwa GP Ansor memiliki jejak panjang dalam organisasi di bawah naungan NU. GP Ansor juga mampu mengiringi perjuangan lintas generasi.
"Ansor didirikan pada tahun 1934, dalam derap organisasi NU masa proses kemerdekaan. Pada masa yang sama, para pendekar yang menjadi cikal bakal berdirinya Pagar Nusa, juga berjuang bersama-sama untuk mempersiapkan kemerdekaan," jelas Gus Nabil.
Ia juga menegaskan bahwa kader GP Ansor dan para pendekar Pagar Nusa bersama-sama menjadi pejuang bangsa, berada dalam barisan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dan kiai-kiai NU memperjuangkan bangsa.
"Meski Pagar Nusa dibentuk secara resmi pada 3 Januari 1986, namun jejak perjuangan pendekar santri, sudah ada sejak awal masa kemerdekaan," tegasnya.
Gus Nabil menambahkan, GP Ansor dan Pagar Nusa juga sama-sama merupakan masa depan bagi Nahdlatul Ulama. Di dalam organisasi ini, para kader dididik untuk mengabdi kepada kiai dan organisasi serta berkontribusi untuk Indonesia.
"Pengaderan di NU terbukti mendorong santri untuk menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia masa kini dan mendatang. Kami bersiap agar kader-kader NU di lintas organisasi, juga menjadi teknokrat dan pemimpin bangsa di masa mendatang," pungkasnya.