Penelitian Praktik Literasi Mahasiswa di 6 UIN Tahun 2018
Senin, 30 September 2019 | 23:15 WIB
Sebab, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Central Connecticut State University (CCSU) di New Britain, Conn, Amerika Serikat, Indonesia kembai menepati posisi juru kunci terkait persoalan literasi, bertengger di peringkat ke-60 dari 61 negara dalam The World’s Most Literate Nations.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Agus Iswanto, Moch Lukluil Maknun, Mustolehudin, Umi Masfiah, Subkhan Ridlo, Roch, dan Aris Hidayat dari Balai Litbang Agama (BLA) Semarang Jawa Tengah melakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi infrastruktur literasi dan pemanfaatannya oleh mahasiwa, serta pola praktik literasi mahasiswa.
Mereka melakukan penelitian di Universitas Islam Negeri (UIN) di enam wilayah kerja Balai Litbang Agama Semarang, yakni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Mataram, dan UIN Antasari Banjarmasin. Pola praktik yang dilihat dalam penelitian ini terdiri dari sikap dan perilaku literasi, infrastruktur pendukung literasi dan pemanfaatannya serta komunitas-komunitas mahasiswa yang mempraktikan literasi dilingkungan kampus setempat.
Agus dan lainnya merancang penelitian ini sebagai pendekatan kualitatif dengan desain studi multikasus. Mereka tidak bermaksud untuk melakukan generalisasi sebagaimana penelitian kuantitatif. Lebih dari itu, Agus dan kawan-kawannya bermaksud membangun pola praktik literasi dalam suatu konteks atau latar penelitian tertentu, yang hasil pola tersebut dapat digunakan sebagai replika dan pelajaran (lesson learned) untuk kasus dengan latar atau konteks yang lain.
Subyek penelitian yang mereka lakukan tahun 2018 tersebut adalah mahasiswa UIN di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Mataram, dan Banjarmasin. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dipandang oleh mereka sebagai representasi mahasiswa di masing-masing jurusan atau program studi di setiap fakultas. Selain itu, mahasiswa-mahasiswa yang aktif di HMJ dapat dipandang sebagai model ideal untuk merumuskan pola praktik literasi. Karena itu, partisipan utama dalam penelitian mereka adalah para pengurus HMJ di setiap kampus.
Selain para pengurus HMJ, partisipan penelitian adalah mereka juga yang aktif di dalam komunitas-komunitas yang terkait dengan praktik literasi. Data dari partisipan dikumpulkan sebanyak mungkin hingga mencapai tingkat kejenuhan data (data saturation) dalam penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, diskusi kelompok terfokus (FGD), studi dokumen dan dilengkapi dengan online atau e-mail interview.