Penghargaan User Champion EMIS 4.0 Teladan Nasional 2024: Mengukuhkan Dedikasi Pengelola Data Pendis
Jumat, 18 Oktober 2024 | 18:00 WIB
Penghargaan kepada User Champion EMIS 4.0 Teladan Nasional 2024 pada Kamis (17/10/2024) di Jakarta. (Foto: Kemenag)
Jakarta, NU Online
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Ditjen Pendis Kemenag) memberikan penghargaan kepada User Champion EMIS 4.0 Teladan Nasional 2024 pada Kamis (17/10/2024) di Jakarta.
Penghargaan ini merupakan apresiasi pada operator Education Madrasah Information System (EMIS) yang diberikan kepada 18 operator EMIS yang telah diseleksi dari 500 operator EMIS pendaftar dari seluruh Indonesia. Penilaian terhadap para pemenang ini berdasarkan bukti kerja, inovasi, serta dedikasi mereka dalam menularkan praktik baik dalam mengelola data EMIS kepada rekan-rekannya.
Penganugerahan ini merupakan kegiatan kali kedua yang diadakan oleh Kementerian Agama, sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen dan konsistensi para User Champion, dalam mendorong penyediaan data Pendidikan Islam yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, penghargaan tahun ini selain untuk kategori Madrasah, juga mencakup kategori Pondok Pesantren (PD-Pontren) dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menekankan pentingnya peran User Champion sebagai pilar utama dalam mewujudkan data berkualitas yang menjadi dasar bagi perumusan dan pengambilan keputusan, pelaksanaan kebijakan, dan evaluasi kegiatan dalam Pendidikan Islam.
"Education Management Information System (EMIS), yang telah dikembangkan sejak 1998, merupakan pelopor data pendidikan di Indonesia. Terlebih lagi, di era digital saat ini, segala sesuatu berbasis data. Oleh karena itu, malam ini menjadi momentum penting bagi kita untuk bersama-sama mengoptimalkan potensi User Champion dalam memanfaatkan EMIS sehingga dapat menjadi acuan bersama. Tentu saja, kami akan berusaha memastikan bahwa ini diimbangi dengan keamanan sistem perangkat EMIS," ungkap Abu Rokhmad dalam acara penganugerahan tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa data EMIS akan berperan penting dalam perumusan kebijakan pemerintahan di masa depan, seperti menentukan target sasaran BOS yang tepat, serta berkontribusi dalam kesuksesan program nasional yang memerlukan data siswa dan santri. Para pemimpin madrasah dan pengasuh ponpes harus memastikan bahwa data harus sesuai dengan fakta di lapangan.
Sekretaris Ditjen Pendis, Abdul Rouf, yang turut hadir dalam acara tersebut, menambahkan bahwa penguatan kapasitas, profesionalisme, dan rasa kepemilikan terhadap EMIS sangat penting dalam mendukung pengelolaan data yang berkualitas. Dalam upaya ini, Kementerian Agama menyelenggarakan Kompetisi User Champion EMIS 4.0 Teladan. Nasional untuk mencari individu-individu unggul yang dapat menjadi teladan dalam pengelolaan data pendidikan Islam.
"Seleksi yang berlangsung dari 4 Agustus hingga 20 September 2024 berhasil menarik partisipasi User Champion dari seluruh Indonesia, dari Barat hingga Timur. Melalui proses seleksi ketat, kami memilih 80 finalis dari berbagai kategori dan tingkatan. Dari finalis tersebut, kami menetapkan 18 pemenang yang menunjukkan dedikasi tinggi dan komitmen terhadap kualitas data yang lengkap, tepat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Rouf.
Ia juga mengapresiasi prestasi seluruh User Champion di Indonesia yang saat ini berhasil mencapai akurasi data Pendidikan Islam hingga 80%. Untuk mempertahankan prestasi ini, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus bekerja sama dalam menjaga kinerja dan inovasi User Champion. Ia juga berharap agar para User Champion terus berkarya dengan semangat dan tanpa pamrih.
“Penganugerahan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi para finalis, sekaligus mempererat solidaritas mereka dalam mendukung peningkatan kualitas data Pendidikan Islam serta pencapaian tujuan manajemen perubahan. Meski demikian, saya tetap berharap agar para User Champion terus berkontribusi dengan sepenuh hati, terlepas dari ada atau tidak adanya penghargaan dari pihak lain,” tutupnya.