Nasional

Peristiwa Penting pada Rabiul Akhir: Pengusiran Kaum Yahudi hingga Peperangan Nabi Muhammad

Selasa, 23 September 2025 | 23:00 WIB

Peristiwa Penting pada Rabiul Akhir: Pengusiran Kaum Yahudi hingga Peperangan Nabi Muhammad

Ilustrasi Rabiul Akhir. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Sejak Selasa (23/9/2025), umat Islam telah memasuki bulan Rabiul Akhir atau Rabiuts Tsani 1447 Hijriah. Hal ini merujuk pada keputusan Lembaga Falakiyah (LF) PBNU Nomor 96/PB.08/A.II.08.13/13/09/2025 tentang Pengumuman Awal Rabiul Akhir 1447 H.


Abu Muhammad 'Ali dalam karyanya, Jawami'us Sirah, mengatakan bahwa bulan keempat hijriah ini merekam peristiwa penting umat Islam, yakni pengusiran terhadap kaum Yahudi oleh Nabi Muhammad. Peristiwa ini diabadikan di dalam Al-Quran surat Al-Hasyr.


"Turunnya surat tersebut dilatarbelakangi oleh upaya pembunuhan Rasulullah shallallahualaihi wasallam yang dilakukan oleh kaum Yahudi bani Nadhir. Merekalah kaum yang pertama dikumpulkan dan diusir dari Madinah," tulis Ustadz M Tatam Wijaya dalam artikel berjudul Rabiul Akhir: Asal-Usul Penamaan dan Peristiwa Penting di Dalamnya


Ustadz Tatam menyebutkan, peristiwa lain yang terjadi pada bulan ini adalah dakwah sahabat Khalid bin Walid kepada Bani Al-Harits bin Ka'b yang membuahkan hasil.


"Berkat perjuangan Khalid, mereka masuk Islam di hadapannya. Peristiwa itu berlangsung pada bulan Rabiul Akhir 10 Hijriah," ujarnya.


Ia juga menyampaikan sejumlah perang yang dipimpin sahabat atau Nabi sendiri terjadi di dalam bulan Rabiul Akhir, antara lain Perang Dzatur Riqa pada tahun keempat hijriah, Perang Al-Ghabah pada tahun keenam hijriah, hingga Perang Ghamr.


Menyoroti banyaknya peperangan itu, Ustadz Muhammad Faizin menulis bahwa peperangan yang dialami Rasulullah adalah bentuk pembelaan atas perbuatan zalim. Hal ini ia alamatkan kepada Al-Quran surat Al-Hajj ayat 39.


"Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa membela mereka," tulisnya, sebagaimana dikutip dari artikel berjudul Khutbah Jumat: Belajar dari Peristiwa Penting pada Rabiul Akhir.


Ia juga menjelaskan bahwa perang yang dilakukan Nabi Muhammad adalah upaya menjaga keamanan bagi individu maupun sosial.


"Peperangan ini adalah untuk melakukan penertiban atau penghukuman agar perjanjian yang telah dilakukan tidak dilanggar," ujar Ustadz Faizin.