Nasional

Pertamina Klaim Tak Manfaatkan Situasi Kekosongan Pasokan BBM di SPBU Swasta

Sabtu, 20 September 2025 | 07:00 WIB

Pertamina Klaim Tak Manfaatkan Situasi Kekosongan Pasokan BBM di SPBU Swasta

Ilustrasi: operator SPBU Pertamina sedang melayani pemotor. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengklaim bahwa pihaknya tidak akan memanfaatkan situasi kekosongan pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik perusahaan swasta.


Hal itu disampaikannya usai dipanggil Presiden Prabowo Subianto untuk membahas ketersediaan dan distribusi BBM di SPBU swasta. di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (19/9/2025) malam


"Bahwa Pertamina tidak memanfaatkan situasi ini dan tidak mencari keuntungan di sini," ungkapnya.


Terkait mekanisme bisnis antara Pertamina dan SPBU swasta, Simon menegaskan bahwa seluruh proses akan dilakukan secara terbuka. Simon juga memastikan bahwa Pertamina tidak memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan, melainkan menjalankan mandat utama menjaga ketahanan energi.


“Kita udah minta untuk tadi saya juga udah sampaikan terbuka ke semua, untuk dilakukan mekanisme open book supaya bersama-sama gitu. Jadi kita melihat cost-cost apa yang muncul, kemudian diatur mekanisme secara business to business," katanya


"Yang pasti jangan sampai membebankan dan nanti harga ke konsumen jadi lebih tinggi kan. Jadi kita harapkan harga ke konsumen tidak berubah,” tambahnya.


Selain menjamin kecepatan pasokan, Simon memastikan kualitas bahan bakar akan tetap sesuai standar. Pertamina pun berkomitmen menjaga konsistensi mutu BBM sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.


“Nanti kan standarnya sesuai spesifikasi Dirjen Migas. Nah setelah itu, itu yang kita kirimkan ke semua, nanti akan diramu sesuai dengan resep dari masing-masing. Jadi penambahan aditif dan lainnya gitu,” katanya.


Simon juga menyampaikan bahwa pihaknya diminta untuk segera menyiapkan alokasi kebutuhan BBM hingga akhir tahun 2025. 


“Nanti kan akan dibicarakan antar-pertamina, terus badan usaha swasta. Jadi per tadi setelah selesai meeting dengan Kementerian ESDM, masih lanjut nih, langsung lanjut. Jadi kita meminta alokasi kebutuhan dia sampai akhir tahun, begitu juga dengan semua tim langsung rapatkan tadi,” ujarnya.


Menurut Simon, Pertamina bersama badan usaha swasta saat ini juga tengah menyiapkan langkah impor tambahan untuk menutup kebutuhan pasokan.

 

Untuk volume, Simon menyampaikan bahwa volume impor akan menunggu laporan kebutuhan dari masing-masing badan usaha. “Iya, karena hanya sampai akhir tahun kan, 2025. 2026 nanti dipastikan,” kata Simon.