Malang, NU Online
Presiden
Joko Widodo hadir pada puncak acara Hari Lahir (Harlah) ke-70 Muslimat
Nahdlatul Ulama di Stadion Gajayana Malang, Sabtu (26/3). Dalam
amanatnya orang nomor satu di Indonesia itu menyampaikan apresiasinya
untuk Muslimat NU.
Jokowi menyampaikan, selama 70 tahun Muslimat
NU sudah memainkan peran yang sangat besar bagi bangsa dan negara.
Banyak yang sudah dilakukan Muslimat NU untuk memajukan bangsa ini,
mulai dari kegiatan sosial, pendidikan, kesehatan hingga
anti-radikalisme.
Salah satu peran paling penting dari Muslimat
NU adalah menjadikan anak-anak bangsa sehat, pintar dan mengerti agama.
Presiden mengemukakan, sebagai komunitas terkecil dari masyarakat,
keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam membangun bangsa,
karena dari keluarga, anak-anak diajarkan pertama kali budi pekerti,
sopan santun, dan hal-hal mendasar lainnya. "Ibu adalah sekolah pertama
dan utama bagi anak-anak kita," demikian Presiden.
"Saya sangat
mengapresiasi langkah Muslimat dalam menjaga keluarga dan lingkungan
dengan kegiatan sosial kemasyarakatan," kata presiden Jokowi disabut
tepuk tangan meriah ribuah jamaah Muslimat NU yang hadir.
Muslimat telah melakukan dakwah bil hal,
dakwah dengan perbutan. Dengan dakwah perbuatan itu, lanjut Presiden,
kewaspadaan Muslimat NU akan semakin meningkat dan Muslimat NU akan
mampu menyiapkan filter dan menanamkan ajaran agama sejak dini kepada
anak-anak.
"Saya yakin jumlah majelis taklim, jumlah lembaga
pendidikan, jumlah lembaga sosial dan kesehatan, serta jumlah koperasi
primer Muslimat NU akan semakin meningkat di masa depan," kata Presiden.
Kehadiran
Jokowi sekaligus mengobati keresahan anggota Muslimat terkait informasi
bahwa dirinya tidak akan hadir pada puncak acara Harlah ke-70 Muslimat
NU. Di awal sambutannya presiden menegaskan, informasi ketidakhadirannya
pada acara tersebut juga sudah sampai kepada dirinya.
"Saya tahu
ada informasi dan kabar saya tidak datang, tapi mana berani saya dengan
ibu-ibu Muslimat? Dan, akhirnya saya tetap memilih datang. Apalagi,
Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa merupakan sosok menteri yang
tangguh dan cekatan. Bu Khofifah ini sangat sigap, cepat, lincah dan
sama seperti para ibu-ibu Muslimat di sini," katanya.
Dalam
kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyaksikan deklarasi dan Ikrar
Laskar Anti-Narkoba Muslimat NU oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat
NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua PW Muslimat NU Provinsi Jawa Timur
Masruroh Wahid, Ketua PW Muslimat NU Provinsi Riau Dinawati, Ketua PW
Muslimat NU Sulawesi Selatan Andi Majda dan Relawan Anti-Narkoba Ivan.
Peringatan
Harlah ke-70 Muslimat NU dihadiri sejumlah tokoh NU dan pejabat
pemerintahan. Hadir Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Mantan Ketua Umum PBNU
KH Hasyim Muzadi, Sekjen PBNU Helmi Faishal Zaini, Ketua MPR Zulkifli
Hasan dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Diana Manzila/Anam)