PTKIN Optimis Tata Kelola Beasiswa Semakin Baik dengan Pembentukan Puspenma
Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB
Pemetaan Kapasitas Bahasa Inggris kerjasama antara Puspenma dengan Indonesian International Education Foundation (IIEF), Kamis (19/12/24) di Bandung. (Foto: Kemenag)
Jakarta, NU Online
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) optimis tata kelola beasiswa pada Kementerian Agama akan semakin baik, profesional, dan sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Hal ini seiring dengan dibentuknya Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puspenma).
Pendapat itu disampaikan Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Sunan Gunungdjati Bandung Dadan Rusmana, saat memberikan sambutan pada kegiatan Pemetaan Kapasitas Bahasa Inggris kerjasama antara Puspenma dengan Indonesian International Education Foundation (IIEF), Kamis (19/12/24) di Bandung.
Pembentukan layanan pembiayaan pendidikan yang baru ini, lanjut Dadan, mengisyaratkan bahwa Kemenag akan semakin fokus, terarah dan sistematis mengelola berbagai hajat pembiayaan Pendidikan, termasuk layanan beasiswa.
“Baru dua bulan saja dibentuk, Puspenma sudah cepat bergerak melakukan Pemetaan Kapasitas Bahasa Inggris, sebagai upaya memetakan feeder calon Awardee Kemenag”, kata Dadan Rusmana.
Hal yang sama dikatakan Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Ampel Surabaya Dr. Budiono, M.A, saya optimis beasiswa Kemenag akan lebih baik dengan hadirnya Puspenma. “Pusat Bahasa PTKIN siap mensukseskan layanan beasiswa dan segala bentuk investasi pendidikan untuk SDM Kemenag”, katanya.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Didin Nuruddin Hidayat mengatakan Pusat Pembiayaan Pendidikan menjadi jembatan penting bagi para guru, ustad, dosen, Tendik dan alumni pendidikan keagamaan di bawah Kemenag, untuk memfasilitasi layanan beasiswa dalam meningkatkan kapasitas diri.
“Kehadiran Puspenma sangat strategis di tengah kebutuhan sumber daya manusia yang semakin kompetitif di dunia global”, lanjut Didin.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puspenma) Ruchman Basori mengatakan pembentukan Puspenma didasarkan pada PMA Nomor 25 Tahun 2024, yang berfungsi untuk menangani pembiayaan pendidikan yang strategis, berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.
Ruchman menuturkan, lembaga baru ini sangat strategis menangani layanan beasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), beasiswa dana abadi pesantren dan segala hal bentuk investasi pendidikan pada Kemenag.
Terkait dengan rekrutmen baru beasiswa tahun 2025, setelah 2024 absen, Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini mengatakan, semoga LPDP mempercayakan kembali mengalokasikan anggaran rekrutmen tahun 2025, karena ditungggu oleh pelaku utama pendidikan pada Lembaga Pendidikan Keagamaan.
Menurut data PMU Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), melalui pendanaan dari LPDP, Kemenag telah memberikan beasiswa kepada 5.379 orang, dengan perincian, 2022: 3.275 orang dan tahun 2023: 2.104 orang; Belum di tambah beasiswa yang dikelola oleh PMU Dana Abadi Pesantren (DAP) berjumlah kurang lebih 2.000 santri.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lainnya, Prof H Arif Jamhari menyambut baik atas inisiasi kegiatan Pemetaan Kompetensi Bahasa Inggris untuk melihat tingkat kemampuan bahasa Inggris calon awardee. “Saya sangat mendukung kegiatan pemetaan ini, karena dapat memberikan gambaran awal, tentang kemampuan bahasa para calon pelamar beasiswa.
“Bagi Pusat Bahasa PTKIN, dapat melakukan intervensi dengan berbagai program peningkatan Capacity Building Bahasa Inggris untuk meningkatkan standardnya”, kata Arif.
Kegiatan Pemetaan Bahasa Inggris Batch II di selenggarakan pada 18-20 Desember 2024, bertempat di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan jumlah 73 peserta dan UIN Raden Patah Palembang 65 peserta.
Sebelumnya pada Batch I, telah di gelar pada anggal 16-18 Desember 2024, bertempat di UIN Sunan Ampel Surabaya dengan jumlah pserta 86 orang, UIN Alauddin Makasar 65 orang dan UIN Antasari Banjarmasin 65 orang. Jumlah total peserta 354 orang dari jumlah pendaftar 856 orang dari seluruh Indonesia.