Jakarta, NU Online
Pejabat Rais ‘Aam PBNU KH A Mustofa Bisri meminta pemerintah baru di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Kabinet Kerja untuk menekankan sikap kesederhanaan dalam bekerja.
<>
“Saya mohon itu dapat dilakukan oleh Jajaran kabinet Kerja ini untuk tetap bersikap sederhana, merakyat, dan kerja, kerja, kerja,” pintanya pada Pidato Iftitah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di halaman gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (1/11).
Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini mengatakan, kesederhanaan ini harus menjadi tren pemimpin-pemimpin Indonesia kerena kondisi mayarakat kita harus diawali dengan kesederhanaan pemimpin. Kemudian menjalar ke semuanya. “Kalau pemimpinnya sederhana, insya Allah kiai-kiainya akan mengikuti,” katanya.
Sebelumnya, Gus Mus mengucapkan selamat kepada pemerintahan baru. Tapi bukan selamat atas jabatan yang diemban, melainkan selamat bekerja. Ia tak kurang menyebut bekerja sampai 3 kali.
“Jabatan-jabatan mereka tidak selayaknya diselamati. Saya ucapkan selamat kepada beliau-beliau, selamat bekerja, selamat bekerja, selamat bekerja. Selamat bekerja untuk Indonesia, untuk rakyat Indonesia, untuk memimpin bangsa ini menuju baldatun thoyibatun wa robbun ghofur,” katanya.
Menurut Gus Mus, meski melewati fase dan dinamika yang menegangkan, namun Alhamdulilah berakhir melegakan semua pihak. Bahkan membuat masyarakat internasional berdecak kagum akan kedewasaan berdemokrasi negara kita. Para pemimpin yang semula bersaing, menunjukkan sikap kenegarawanan mereka.
Mudah-mudahan, sambung Gus Mus, warga NU, khususnya para kiai yang terlibat dukung mendukung, dapat mencerdasi sikap kenegarawanan para pemimpin sehingga tidak ada lagi istilah berseberangan di antara kita.
Gus Mus juga menegaskan, NU sepanjang sejarah selalu menyatu dengan perjuangan nasional bangsa Indonesia. Dengan demikian, sesuai khittah, NU akan senantiasa aktif dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur diridoi allah SWT.
Pemerintah baru, kata dia, tidak perlu ragu, sepanjang untuk kepentingan bangsa Indonesia,
NU siap membantu pemerintah dalam batas kemampuan dan wewenangnya, termasuk dengan cara mengkritisinya.
“Khusus kepada kader-kader NU yang terpilih anggota kabinet, saya pesankan untuk menekankan sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana yang membantu pemerintah ini,” katanya. (Abdullah Alawi)