Sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) tertua di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) hampir berumur satu abad. Tepatnya besok pada tanggal 31 Januari 2015 NU akan merayakan ulang tahunnya yang ke-89 (1926-2015). Bila dilihat secara fisik umur yang sudah cukup tua bukan?<>
NU yang didirikan oleh Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah dan para ulama lainnya terdiri dari induk organisasi NU, badan otonom, lembaga maupun lajnah NU mulai dari tingkat pusat (nasional), wilayah (provinsi), cabang (kota/kabupaten), Majelis Wakil Cabang (kecamatan), dan ranting (kelurahan/desa) tetap menjadikan NU sebagai organisasi yang besar dan mempunyai karakter kemasyarakatan yang khas, mengimplementasikan ajaran Islam Rahmatan Lil’alamin yang didasarkan pada basis pemikiran Aswaja (ahlussunah wal jama’ah) dan mengembangkan nilai-nilai kemasyarakatan NU seperti tawassuth (moderat), i’tidal (tegak), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang) dan tasyawur (musyawarah/dialog).
NU bukanlah ormas yang ekseklusif, buktinya hingga hari ini tetap menjalin hubungan mesra ukhuwwah islamiyah dengan ormas-ormas Islam lainnya seperti Muhammadiyah, DDI, al-Irsyad, Persis, al- Wasliyah dan sebagainya.
Semoga dengan bertambahnya umur jam’iyyah NU ke-89 dan menyongsong Muktamar NU ke-33 di Jombang Jawa Timur bulan Agustus 2015 nanti, semakin teguh kembali pada posisi awalnya sebagai organisasi sosial keagamaan yang mengembangkan tugas-tugas sosial kemasyarakatan. Lebih dari itu, NU harus kembali menjadi bagian dari kekuatan civil society. Ingat, Khittah 1926 dan Keputusan Muktamar ke-30 NU dan ke-31 di Kediri dan Solo!
Siti Maysaroh, Peneliti di Angkringan Institute Lampung