Sidoarjo, NU Online
Sedikitnya 135 peserta dari kalangan santri pondok pesantren, pelajar, mahasiswa dan ormas se-Sidoarjo mengikuti sarasehan santri on digital bareng NU Online, TV9 Nusantara dan Rifan Herriyadi Google Adsense publisher di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo, Selasa (18/10).
Wakil Bupati Sidoarjo, H Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, sarasehan santri on digital ini merupakan serangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Santri 2016. Dengan adanya sarasehan ini, santri dan pelajar bisa menggunakan gadget atau internet dengan baik.
Direktur NU Online, Savic Ali menyatakan bahwa santri penting menggunakan internet. Agar bisa mensosialisasikan atau mensyiarkan konten islami yang menyejukkan.
"Pada era 95 ke bawah, masyarakat mencari informasi atau data di google. Tapi 95 ke atas banyak masyarakat yang menggunakan internet termasuk YouTube. Untuk itu santri perlu memahami dan bisa menguasai Internet," kata salah satu pendiri NUTIZEN itu.
Sementara itu, Direktur TV9 Nusantara, Hakim Jayli menjelaskan, saat ini media sosial semakin meluas dan berdampak pada kian derasnya lalu lalang informasi (termasuk kegunaan) yang belum tentu benar dan baik bagi masyarakat.
Media masih didominasi oleh konten kapitalisme/hedonisme/sukularisme di satu sisi dan konten agama yang cenderung dangkal, sempit, oleh karena itu menjadi tidak luwes, keras bahkan radikal.
"Pesantren cenderung masih menjadi pemirsa, pembaca, audiens, belum banyak yang menjadi penyedia konten cenderung merespon dari pada pemberi umpan. Jangan hanya mendapat abu sejarah tapi kalau bisa mendapatkan api," ujar Hakim.
Rifan Herriyadi google adsense publisher mengatakan, para narasumber menyampaikan bagaimana memfiltrasi bagaimana webset yang memberikan arahan yang benar seperti dari Twitter, Facebook, fanpage dan lain sebagainya.
Rifan juga memberikan pelatihan untuk memanfaatkan facebook untuk mendapatkan uang. Ia mengaku prihatinan karena banyak seseorang yang hanya menggunakan kepentingan pribadi saja seperti galau. Dan itu tidak ada gunanya.
"Saat ini, hanya 10 persen santri yang memiliki blog dan banyak yang belum memiliki blog, kami berharap para peserta bisa membuat blog dan webset yang berlandaskan Aswaja An-Nahdliyah. Maka kami menyatakan untuk menggunakan akun sebagai dakwah dan bisa memanfaatkan media untuk mendapatkan uang salah satunya pelatihan membuat akun google adsense dan website agar mendapatkan pengunjung yang banyak," kata Rifan. (Moh Kholidun/Fathoni)