Santri NU Berbagi, Alumni Madrasah Qudsiyyah Kudus Santuni Yatim dan Dhuafa hingga Cukur Gratis
Jumat, 19 Juli 2024 | 09:30 WIB
Kulon Progo, NU Online
Ikatan Keluarga Alumni Madrasah Qudsiyyah Kudus (IKAQ) menggelar acara Bhakti Sosial serta Santunan Yatim dan Dhuafa di Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Ahad (14/7/2024).
Selain santunan anak yatim dan dhuafa, pada Bhakti Sosial IKAQ ini juga ada pengobatan gratis serta cukur gratis untuk masyarakat Samigaluh dan sekitarnya.
Ketua IKAQ Jabodetabek H Syaifullah Amin mengatakan, menjadi santri NU adalah karunia indah dalam hidup manusia. Karunia itu kemudian menjelma menjadi kesediaan untuk selalu berbagi kebahagiaan dan empati kepada sesama di mana pun berada.
Ia menegaskan bahwa berbagi adalah denyut nadi santri NU, sehingga seorang santri tidak harus menunggu kaya atau memiiki rezeki berlebih untuk bersedia berbagi, khususnya kepada para kesayangan Nabi, yakni anah-anak yatim dan kaum dhuafa.
"Keikhlasan untuk berbagi harus terus dilatih sejak dini, selama menjadi santri hingga sampai nanti telah menjadi manusia seutuhnya. Bhakti sosial ini tentu bukan hal yang istimewa dari sisi jumlah dan jangkauan, tetapi keberlanjutan latihan itulah tujuan dari kegiatan ini," tutur Amin melalui keterangan tertulis diterima NU Online, Kamis (18/7/2024) malam.
Lebih lanjut ia menuturkan, bhakti sosial ini adalah kegiatan rutin IKAQ Jabodetabek yang diselenggarkan setiap tahun dengan lokasi yang berbeda-beda di seluruh wilayah Indonesia.
Bhakti sosial ini digelar sebagai sarana dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah, khususnya dalam rangka memperkenalkan Madrasah Qudsiyyah Kudus kepada khalayak luas.
"Madrasah Qudsiyyah Kudus sebagai salah satu lembaga pendidikan yang didirikan oleh salah seorang pendiri NU yakni KHR Asnawi, melalui para alumninya terus bertumbuh dalam pengabdian bersama masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, agar dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah terus mengakar di tengah-tengah masyarakat," jelas Amin.
Gelaran bhakti sosial itu mendapat apresiasi dari Camat Samigaluh Suryantoro. Ia menyambut baik kedatangan para alumni Madrasah Qudsiyyah Kudus dan berharap agar kegiatan ini dapat memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat serta terjalin silaturahim yang berkelanjutan.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Madinah El-Quds Prof Nuruddin yang juga alumnus Madrasah Qudsiyyah Kudus menyatakan, bhaakti sosial ini menjadi sarana bagi para santri untuk belajar tentang pengabdian masyarakat. Selain itu, bhakti sosial merupakan sarana silaturahim antar-alumni yang telah memiliki kesibukan di tempat tinggalnya masing-masing.
"Semoga para santi bisa terus tumbuh sebagai kader santri yang dapat diandalkan dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi kepada masyarakat di sekitar tempat tinggalnya kelak. Semoga pula mereka nantinya bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan para senior lainnya yang telah lebih dahulu terjun di tengah-tengah masyarakat," harap Nuruddin.
Sebagai informasi, acara yang berlokasi di Rajendra Farm ini diselenggarakan atas kerja sama dengan IKAQ Yogyakarta dan IKAQ Solo Raya. Untuk paket Pengobatan Gratis bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LK PCNU) Kulon Progo.
Para penerima santunan di bawah koordinasi Kepala Desa Ngargosari mendapatkan paket sembako, kurma, sejumlah uang tunai dan Kitab Fasholatan karya KHR Asnawi.
Acara santunan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang pengurus Masjid Syeikh Zayed Solo KH Zainal Anwar yang juga alumnus Madrasahh Qudsiyyah Kudus.
Bhakti sosial yang digelar selama dua hari Sabtu-Ahad (13-14/7) ini juga diikuti oleh santri-santri Pesantren Madinah El-Quds Wates Kulon Progo yang sekaligus mereka menjalankann outbond dan rihlah.
Selain mengikuti bhakti sosial, mereka juga menikmati pemandangan yang indah di lokasi sebagai refreshing dari kesibukan sehari-hari dan menghilangkan kepenatan selama di pesantren.
Kontributor: Iqbal Chaqa Fuzta