Stafsus Menag: Transformasi Digital Tak Bisa Ditinggal
Jumat, 22 September 2023 | 16:00 WIB
Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo saat Literasi Digital di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (22/9/2023). (Foto: Kemenag)
Rembang, NU Online
Perkembangan teknologi digital semakin pesat. Berbagai produk teknologi pun berkembang dengan cepat. Karenanya, hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Semua sektor, khususnya pendidikan, menjadi hal yang wajib melibatkan dunia teknologi digital itu.
"Transformasi digital tidak bisa ditinggalkan. Pelayanan digital meminimalisasi potensi kecurangan," ujar Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo saat Literasi Digital di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (22/9/2023).
Ia menjelaskan bahwa era saat ini semua sudah bergerak dan berubah dengan cepat. Pola interaksi dan komunikasi juga berubah. Sebab, dunia dilanda disrupsi informasi.
Baca Juga
Dunia Digital di Balik Fenomena Sosial
"(Ada) Perubahan sosialisasi komunikasi karena hadirnya teknologi informasi terbaru," ujarnya.
Mulanya, komunikasi tidak bisa dilakukan kecuali dengan bertatap muka. Namun sekarang, komunikasi bisa dilakukan dengan tanpa bertatap muka, dan tanpa harus bertemu secara fisik.
"Tiga tahun dilanda pandemi Covid-19, tidak terkendala komunikasi dengan lahirnya teknologi yang tidak pernah terpikirkan," katanya.
Wibowo juga menjelaskan bahwa komunikasi tetap bisa berjalan, meskipun jarak seseorang berjauhan. "Era semua tidak terbatas (borderless). Semua bisa mengakses informasi," katanya.
Lebih lanjut, Wibowo menjelaskan bahwa disrupsi informasi juga menciptakan sejumlah hoaks. Apalagi mendekati tahun politik, berita bohong semakin banyak menyeruak.
"Kita memasuki tahun politik akan mencapai titik kulminasi ketika pilpres, pileg, pilkada serentak," katanya.
Hal ini menjadi berbahaya, menurutnya, mengingat kebohongan berulang akan dianggap sebagai kebenaran. "Kebohongan berulang-ulang akan tampak menjadi kebenaran," katanya.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Rembang Muhammad Hanies Cholil Barro. Dalam sambutannya, ia menyebut bahwa kegiatan ini penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pendidik terhadap anak didiknya.
"Ini harus bisa meningkatkan pengetahuan kita soal bagaimana pergeseran cara mendidik dan yang kita didik," katanya.