Ketua NU Jerman: NU Online Super Apps Melebihi Ekspektasi
Selasa, 8 Februari 2022 | 09:00 WIB
Super Apps NU Online memudahkan umat Islam dalam mencari panduan ibadah maupun berita-berita keislaman.
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Aplikasi keislaman bagi seorang Muslim yang tinggal di luar negeri adalah sebuah kebutuhan pokok bagi Muhammad Rodlin Billah, Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman. Berbagai aplikasi yang memfasilitasi waktu shalat dan berbagai macam kebutuhan rohani lain sudah ia coba. Namun, di antara banyak aplikasi itu, tak satu pun yang dibuat tangan terampil anak bangsa sendiri.
Gus Oding, sapaan akrabnya, pun penasaran dengan Super Apps NU Online. Ia mulai mengunduh dan menerapkan aplikasi tersebut sejak 13 Desember tahun lalu. Ia ‘menantang’ aplikasi itu dengan aplikasi-aplikasi lain yang serupa. Ia menemukan lebih dari apa yang dibayangkan sebelumnya.
"Kenyataannya, super-apps NU Online ini ternyata melebihi ekspektasi saya. Ia mengungguli aplikasi-aplikasi yang pernah saya install," katanya kepada NU Online pada Senin (7/2/2022).
Setidaknya, ada tiga hal yang menjadi perhatiannya dalam NU Online Super Apps. Pertama, perhitungan waktu shalat yang menyesuaikan lokasi ponsel. Sebenarnya, fitur ini biasa ditemukan pada aplikasi serupa. Namun, hal yang tidak terduga adalah perhitungannya yang tidak hanya mencakup wilayah Indonesia, tetapi juga sampai ke luar negeri dengan presisi yang sangat baik. Terlebih aplikasi ini menggaransi atau menjamin ketepatan waktu itu dengan tashih dari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) yang menambah keyakinannya.
Ia menceritakan, bahwa waktu shalat di tempat tinggalnya bisa berbeda-beda antara masjid satu dan masjid lainnya, khususnya untuk waktu shalat Subuh dan Isya. "Tak jarang kami dan kawan-kawan di sini 'bingung' menentukan mana yang lebih valid," katanya.
Selain itu, NU Online Super Apps ini memiliki fitur-fitur yang tidak dimiliki apps yang saya install sebelumnya, seperti wirid dan doa, perhitungan tasbih, NUPedia, Yasin dan Tahlil, kitab-kitab Maulid yang biasa dibaca oleh kalangan Nahdliyin, hingga kalkulator zakat. Bahkan, tak lama lagi, ada fitur ziarah segera diluncurkan.
"Bayangan saya, saat pengguna berada di lokasi tertentu, bisa mengecek makam-makam ulama yang berada di sekitarnya untuk berziarah. Seakan-akan setiap amaliyah Nahdliyin disediakan oleh super app ini; kesemuanya terintegrasi dengan baik," ujarnya.
Hal lain yang menjadi sisi keunggulan aplikasi yang dibuat NU Online ini adalah tampilannya yang dapat menyajikan mode gelap dan terang, serta bentuknya yang sederhana. "Meskipun banyak fiturnya, namun tampilannya sederhana dan sangat user-friendly," kata peneliti di Institut Teknologi Karlsruhe Jerman itu.
Usulan pengembangan
Gus Oding menaruh harapan besar untuk pengembangan Super Apps ini, khususnya dalam beberapa hal. Pertama, ia sangat berharap agar NU Online Super Apps menyediakan fitur berbahasa Inggris sehingga memudahkann pengguna dari mancanegara.
Ia juga menginginkan agar aplikasi ini menyediakan fitur kitab-kitab dasar yang diajarkan di pesantren, seperti Aqidatul Awam, Safinatun Naja, dan sebagainya, dalam berbagai cabang keilmuan. Kitab tersebut bukan saja memuat teks Arab, tetapi juga dihadirkan terjemahannya, baik bahasa Indonesia, maupun bahasa Inggris secara berdampingan, agar dapat dijadikan rujukan oleh masyarakat awam.
Hal lain yang menurutnya perlu dikembangkan adalah penyediaan kemungkinan pengguna untuk berkumpul bersama pengguna lain dari sebuah atau beberapa komunitas atau lembaga tertentu (e.g. social platform, misalnya fitur chat) di bawah naungan PBNU, baik yang di dalam negeri dan luar negeri (via PCINU setempat misalnya).
"Demikian juga dengan kemungkinan pengguna untuk 'menemukan' fasilitas/lembaga/institusi/pondok pesantren yang berafiliasi ke NU, termasuk fasilitas kesehatan seperti rumah sakit NU,” lanjutnya.
Integrasi fitur-fitur lain yang terkait dengan hajat hidup Nahdliyin umumnya, seperti lokapasar (marketplace), berbagai layanan e-commerce, transportasi, dan jasa antar (integrasi dengan NUJek misalnya), pembayaran listrik/internet/pulsa, dan seterusnya. "Dengan semangat kemandirian NU yang dicanangkan pada Muktamar kemarin, dari NU, oleh NU, untuk NU. Dapat juga dipikirkan kemungkinan integrasi dengan app lain yang juga berasal dari lingkungan NU, SalamDoc, misalnya," katanya.
Selain itu, fitur kalkulator zakat sebaiknya juga menyediakan opsi untuk membayarkannya melalui NU Care-LAZISNU cabang terdekat. Demikian juga fitur untuk berkontribusi pada program-program sosial NU, seperti Koin NU, dan semacamnya.
"Dengan semakin banyaknya fitur tadi, tampilan yang dikehendaki sebaiknya tetap sederhana dan user-friendly, termasuk agar ukurannya tak meledak/terlalu besar, atau juga terlalu berat saat super app-nya running," katanya.
"Semoga ke depannya super app ini semakin luar biasa," pungkasnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua