Jakarta, NU Online
PP. Muslimat NU menggelar tablig akbar di halaman Kompleks Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur, Selasa (10/7) siang. Acara ini dilakukan dalam rangka menyongsong kedatangan bulan Ramadhan 1433 H.
<>
Tablig akbar ini mengangkat Kiai Maftuh Basyuni, pengurus Masjid At-Tin dan Hj. Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PP Muslimat NU. Penceramah pertama adalah Kiai Maftuh, kemudian berlanjut oleh Hj. Khofifah.
Tablig akbar berlangsung setelah para hadirin diajak untuk selawatan bersama oleh Penyanyi Dewi Yul yang berduet dengan Hj. Khofifah. Lantunan selawat mereka diiringi oleh grup musik Ki Ageng Ganjur.
Dalam ceramah agamanya, Hj. Khofifah mengimbau masyarakat untuk saling menghargai perbedaan pendapat agama yang terjadi di tengah masyarakat. Menurutnya, perbedaan pendapat, bukan alasan untuk saling ejek.
“Penentuan awal Ramadhan, kemungkinan juga berbeda. Ini adalah satu contoh kasus yang kerap berulang hampir tiap tahun,” kata Hj. Khofifah di hadapan sedikitnya 3000 hadirin.
Para hadirin adalah kontestan aneka lomba Gebyar Pendidikan Islam PAUD dan TK. Selain kontestan, tampak hadir juga kader Muslimat NU dan para guru pendamping siswa-siswi yang mengikuti perlombaan.
Kasus lain lebih banyak lagi. Misalnya, Muslimat NU dan warga nahdliyin umumnya, mengamalkan tradisi tahlilan. Ketika tidak menyukai tradisi ini, pembawa acara yang ditunjuk tuan rumah mengganti kata ‘tahlilan’ menjadi ‘selawatan’, tambah Ketua Umum PP. Muslimat NU.
Hj. Khofifah mengemukakan satu contoh lagi. Di satu momen, secara jelas acara tahlilan digelar. Mereka yang mengingkari tradisi tahlilan, menyebut forum tersebut adalah ‘majelis ilmu’.
Pada pagi harinya, sepuluh aneka lomba diadakan oleh PP. Muslimat NU dan Depag. Kepanitiaan Muslimat NU mengawal keberlangsungan acara perlombaan sejak 09.00 sampai 12.30.
Di akhir ceramah, Hj. Khofifah, yang pernah menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan di era kepresidenan Gus Dur, mengajak umat Islam untuk merekatkan persatuan. Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, masyarakat dituntut untuk meningkatkan penghargaan atas perbedaan pendapat.
Usai ceramah agama oleh Hj. Khofifah, kepanitiaan mengumumkan nama para pemenang dari 10 jenis lomba. Siti Aniroh Slamet Effendi Yusuf, Ketua Panitia Gebyar Pendidikan Agama Islam PAUD dan TK, meminta para pemenang untuk naik ke panggung. Mereka akan menerima piala dan uang pembinaan dari jajaran kepanitiaan.
Penulis: Alhafiz Kurniawan