Tak Bergantung Bantuan Pemerintah, Kemandirian Pesantren Sidogiri Patut Dicontoh
Ahad, 27 Juni 2021 | 02:30 WIB
Pasuruan, NU Online
Kemandirian Pesantren Sidogiri Kabupaten Pasuruan Jawa Timur patut dicontoh. Dengan jumlah santri mencapai sekitar 11 ribu orang, pesantren yang sudah berumur ratusan tahun ini mampu memenuhi kebutuhan dan pengembangan pendidikannya tanpa memiliki ketergantungan dengan pihak lain.
Pengasuh Pesantren Sidogiri KH Cholil Nawawi mengatakan bahwa Pesantren Sidogiri tidak pernah menerima bantuan pembangunan sarana dan prasarana baik dari pemerintah maupun pihak swasta.
Menurutnya, operasional pesantren diambil dari hasil usaha kecil menengah dengan melibatkan peran santri Pesantren Sidogiri. Kondisi itulah yang membuat pesantren Sidogiri bisa bertahan hingga saat ini dengan belasan ribu santri.
"Produk ekonomi yang sudah dihasilkan oleh PP Sidogiri, di antaranya air mineral kemasan dengan merek Santri, kain sarung, dan baju koko," ujar Kiai Cholil tentang kemandirian ekonomi pesantren yang santrinya tidak hanya dari Indonesia, namun juga dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura ini.
Hal tersebut disampaikan putra pertama almarhum KH Ahmad Nawawi Abdul Jalil ini saat menerima kunjungan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Komplek Pesantren Sidogiri, Sabtu (26/6).
Terkait kemandirian ini, Menag Yaqut mengatakan bahwa Pesantren Sidogiri menjadi inspirasi bagi Kementerian Agama dalam mewujudkan salah satu program strategisnya, yakni kemandirian pesantren.
"Kemandirian dan pemberdayaan Pondok Pesantren Sidogiri menjadi inspirasi bagi kami di Kementerian Agama dalam mewujudkan program kemandirian pesantren," kata Menag dikutip dari laman Kemenag.
Menag mengungkapkan bahwa Kemenag menargetkan pada tahun 2024, sebanyak 5.000 pesantren yang tersebar di Indonesia memiliki kontribusi pengembangan ekonomi masyarakatnya.
Hal ini dilakukan dengan peluncuran peta jalan kemandirian pesantren yang bertujuan mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal.
Selain mengunjungi Pesantren Sidogiri, Menag juga melakukan kunjungan ke Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul. Menag meminta pemerintah daerah untuk mematuhi protokol kesehatan sesuai surat edaran Menteri Agama No 15 tahun 2021. Dalam SE tersebut dijelaskan tentang pengetatan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan Salat Idul Adha 1442 H demi menekan tingginya lonjakan angka Covid-19 di berbagai daerah.
Editor: Muhammad Faizin