Tangani Banjir Pasuruan, Gus Ipul: Kami Pastikan Kebutuhan Korban Tercukupi
Senin, 9 Desember 2024 | 06:00 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau penanganan banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan pada Ahad (8/12/2024). (Foto: dok. Kemensos)
Pasuruan, NU Online
Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau penanganan banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan pada Ahad (8/12/2024). Dalam lawatannya itu, Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf, turut menyalurkan bantuan langsung kepada para korban terdampak.
"Yang penting buat kami saat ini adalah memastikan bahwa semua kebutuhan warga terdampak bisa tercukupi," kata Gus Ipul saat meninjau lokasi penanganan banjir Pasuruan pada Ahad (8/12/2024) siang.
Gus Ipul mengatakan dalam penanganan tanggap darurat bencana, pemerintah telah memiliki prosedur pembagian tugas sehingga kerja yang dilakukan dapat efektif.
"Kemensos bertugas di bantuan logistik dan shelter termasuk dapur umum," kata Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, setelah proses tanggap darurat telah terlewati, maka tahap selanjutnya adalah proses rehabilitasi.
"Setelah logistik dan shelter terpenuhi, baru selanjutnya proses rehabilitasi," ucap Gus Ipul.
Terkait penanganan banjir Pasuruan, Kemensos telah mendistribusikan bantuan logistik yang dikerahkan dari gudang Sentra Margo Laras Pati, Sentra Terpadu Soeharso Surakarta, dan gudang Dinas Sosial Pasuruan.
Adapun bantuan yang disalurkan berupa 300 paket sandang dewasa; 400 paket sandang anak; 387 lembar kasur; dan 415 paket family kit.
Ada juga bantuan 415 paket kids ware; 828 lembar selimut; 1.320 paket makanan siap saji; 680 paket makanan anak, dan 200 paket sembako.
Selain itu, Kemensos juga memberikan bantuan penunjang kegiatan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) berupa mainan anak dan susu anak. Total nilai seluruh bantuan yang diberikan untuk banjir Pasuruan sebesar Rp 896,4 juta.
Sebelumnya, banjir melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Pasuruan pada Jumat (6/12/2024). Kecamatan terdampak banjir yaitu Winongan, Rejoso, dan Grati, serta mengakibatkan luapan Sungai Wrati.
"Saat ini tercatat ada 9.000 lebih kepala keluarga yang terdampak atau lebih dari 18.000 jiwa," ucap Gus Ipul seraya mengatakan saat ini tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) terus melakukan pendataan di lapangan.
"Sebagian sudah kembali ke rumah dan yang di pengungsian sebanyak 200 KK," kata Gus Ipul.
Hingga saat ini, genangan air setinggi 30 hingga 100 sentimeter masih menggenangi beberapa wilayah dan memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kemensos telah mengerahkan tim Taruna Siaga Bencana untuk pengerahan logistik dan pengaktifan dapur umum untuk memastikan kebutuhan dasar korban terdampak dapat terpenuhi.