Semarang, NU Online
Pimpinan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah menyerukan pentingnya menjaga semangat kebhinekaan di tengah banjir informasi hoaks yang sengaja disebarkan untuk memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.
Seruan itu disampaikan oleh H Sholahuddin Aly usai upacara serah terima Panji Kirab Satu Negeri dari zona Merauke di halaman kantor PW Ansor Jawa Tengah di Semarang, Jumat (5/10) siang.
“Kirab Satu Negeri ini sangat penting untuk mengingatkan kepada seluruh anak bangsa bahwa merah putih ini berkibar berkat pengorbanan dari para pejuang kita. Jangan biarkan ego apapun, kekuatan apapun, dan bahkan agama apapun mencerai berai kebhinekaan yang sudah diperjuangkan dengan darah dan nyawa para pendahulu kita,” kata Gus Sholah.
Lebih lanjut Gus Sholah menghimbau kepada seluruh jajaran pengurus dan anggota Ansor beserta Banser di Jawa Tengah yang akan dilalui rute kirab untuk menyebarluaskan semangat kebhinekaan ini kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.
“Ansor dan Banser yang difitnah suka bubarkan pengajian dan malah menjaga gereja, kita tunjukkan bahwa yang kita lakukan justru untuk menjaga bangsa ini dari perpecahan. Siapapun yang menghendaki bangsa ini terceraiberai adalah musuh Ansor dan Banser,” tegasnya.
Gus Sholah menerangkan, Panji Kirab Satu Negeri dari zona Merauke tiba di Jawa Tengah Kamis (5/10) dibawa oleh rombongan kirab dari Maluku Utara.
“Banyak pengalaman yang kami dapatkan selama membawa panji Merah Putih keliling Maluku Utara hingga bisa tiba di Jawa Tengah. Pengalaman lahiriah dan terlebih pengalaman spiritual yang membuat kami makin mencintai negeri ini dan karenanya perlu kita jaga sampai kapanpun,” kata Salim Taib, Ketua PW Ansor Maluku Utara.
Setelah upacara serah terima panji Kirab Satu Negeri di Semarang, pataka yang berjumlah 17 buah itu kemudian dibawa menuju Kabupaten Kendal. Dari Kendal kemudian akan berlanjut ke Batang dan akan berakhir di Yogyakarta pada tanggal 26 Oktober 2018 berbarengan dengan rombongan kirab dari zona Sabang.
Kirab Satu Negeri digagas oleh GP Ansor untuk memperkokoh konsensus kebangsaan di tengah berbagai ancaman yang tengah dihadapi oleh bangsa ini. Acara yang telah dimulai sejak 16 September 2018 ini akan ditutup dengan apel akbar di Yogyakarta yang akan diikuti sedikitnya seratus ribu personil Banser dan Ansor dari seluruh tanah air. (Muhammad Sulhanudin/Kendi Setiawan)