Tewaskan 200 Lebih Warga Palestina, Indonesia Kecam Serangan Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat
Senin, 10 Juni 2024 | 16:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengecam keras serangan Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat, Gaza tengah, Palestina, yang terjadi pada Sabtu, (8/6/2024) kemarin. Kemlu RI menyebut tindakan tersebut sebagai kebiadaban berulang yang harus segera dihentikan.
"Indonesia mengecam keras kebiadaban berulang yang dilakukan Israel di Gaza termasuk di Kamp Nuseirat," tulis Kemlu RI dalam keterangan resminya di media sosial X, dikutip Senin (10/6/2024).
Kemlu RI mendorong masyarakat internasional untuk segera bertindak menyudahi kekejaman Israel terhadap warga Gaza. Indonesia terus mendesak upaya gencatan senjata secara permanen di Gaza.
"Dunia internasional harus segera bertindak untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap warga sipil di Gaza," kata Kemlu RI.
Indonesia berharap agar gencatan senjata dan penghentian perang secara permanen di Gaza dapat segera terwujud.
"Indonesia menyerukan segera diberlakukannya gencatan senjata dan penghentian perang secara permanen di Gaza," imbuh Kemlu RI.
Menurut laporan dari otoritas kesehatan setempat, Israel dilaporkan melakukan serangan ke kamp pengungsi Nuseirat menewaskan sedikitnya 274 orang, termasuk banyak anak-anak dan perempuan, dengan hampir 700 lainnya terluka.
"Otoritas kesehatan mengatakan 274 warga, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan tewas," demikian laporan Kantor Berita Palestina WAFA, dikutip pada Senin (10/6/2024).
Otoritas kesehatan setempat menyebutkan bahwa serangan dilancarkan dari darat, laut, dan udara oleh pasukan Israel tersebut menargetkan Kegubernuran Tengah Gaza, khususnya kamp pengungsi Nuseirat yang padat penduduknya, selama lebih dari dua jam.
Serangan ini diklaim oleh tentara Israel sebagai bagian dari operasi penyelamatan empat sandera Israel yang berada di Nuseirat pada Sabtu pagi. Tentara Israel menyebutkan bahwa sandera yang diselamatkan adalah Noa Argamani (26), Almog Meir Jan (22), Andrey Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (41).