Nasional

Tiga Guru Madrasah NU Jateng Ikuti Study Visit di Korea Selatan

Selasa, 7 Mei 2019 | 02:30 WIB

Tiga Guru Madrasah NU Jateng Ikuti Study Visit di Korea Selatan

Peserta Study Visit di Korea Selatan

Semarang, NU Online
Baru-baru ini, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, mengirimkan 27 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah terbaiknya untuk mengikuti kegiatan Study Visit Short Course in Seoul National University, South Korea.

Tiga guru madrasah Nahdlatul Ulama (NU) asal Jawa Tengah bersama 24 guru lain di tanah air, terpilih mengikuti kegiatan yang dilaksanakan pada 28 April hingga 5 Mei lalu. 

Mereka adalah Kepala MI Ma’arif NU Keji Ungaran Barat, Kabupaten Semarang Supriyono, Guru MI di Brebes Agus Triyadi, dan Guru RA Muslimat NU Masyitoh 07 Pabean, Kota Pekalongan Istikomah.

Keikutsertaan mereka merupakan penghargaan dan afirmasi guru berprestasi 2017 dan 2018 yang dilaksanakan Direktorat GTK Madrasah Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Para guru madrasah itu dilepas oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Kamarudin Amin.

Kamarudin Amin berpesan, para peserta short course bisa mengambil dan mendalami metode pendidikan di Korea Selatan dengan kritis. "Ambil yang baik yang bisa diterapkan di Indonesia, karena tidak semua pola pendidikan di Korea Selatan bisa diterapkan dan sesuai dengan karakter peserta didik di Indonesia," tuturnya.

Fokus study visit itu, adalah memotret secara dekat materi terkait kebijakan dan implementasi pendidikan di Korea Selatan menghadapi Era 4.0 bersama para narasumber terpilih.

"Pertama General Education in South Korea bersama Kepala Diknas Korea Selatan. Kedua Science, Technology, Engineering, Art and Math (STEAM) in Korea. Ketiga Multicultural Learning System. Keempat Visit Lab School to Study Media and Learning Tools, Focus: Preparing and Digging of Media and Innovative Learning Tools According with Need and Local Excellent. Kelima Managing School in Korea (Management, Academic, Curriculum, and Extracurriculum). Keenam; Feedback Session: Madrasah Education System in Indonesia," jelasnya.

Untuk feedback session, dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dan presentasi dari para peserta di hadapan Direktur GTK Madrasah H Suyitno. "Kegiatan ini untuk mencari titik temu praktik pola pendidikan di Korea Selatan, yang bisa diadaptasi dan disebarkan pelaksanaannya di madrasah," paparnya. (Adib/Muiz)


Terkait