Nasional

Tragedi Pesantren Al-Khoziny, MenPPPA: Anak Berhak Dapat Tempat Pendidikan yang Aman

Sabtu, 4 Oktober 2025 | 20:15 WIB

Tragedi Pesantren Al-Khoziny, MenPPPA: Anak Berhak Dapat Tempat Pendidikan yang Aman

Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi saat menjenguk santri Al-Khoziny di RSUD R.T. Notopuro, Sidoarjo. (Foto: dok. Humas KemenPPPA)

Jakarta, NU Online

 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, meninjau lokasi reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam kunjungan tersebut, Menteri PPPA menemui keluarga serta korban yang terdampak untuk memberikan penguatan baik dukungan sosial maupun emosional sekaligus memantau proses evakuasi yang dilakukan oleh Tim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Provinsi Jawa Timur.

 

MenPPPA menyampaikan bahwa langkah-langkah rehabilitas sosial secara tepat akan diberikan kepada korban maupun keluarga korban dengan berkoordinasi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. 

 

“Pertama-tama kami menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas peristiwa yang terjadi di pesantren ini. Kami juga menguatkan dan memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga yang masih penuh harapan untuk anaknya agar baik-baik saja,” ujarnya dalam keterangan yang diterima NU Online Sabtu (4/10/2025).

 

Ia menegaskan bahwa setiap kebijakan pembangunan sarana prasarana pendidikan harus ditempatkan dalam kerangka perlindungan anak.

 

“Kedepannya kita berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi, maka dari itu kita harus lebih berhati-hati lagi. Karena sebetulnya anak berhak mendapat tempat pendidikan yang aman dan nyaman. Peristiwa ini menjadi catatan penting untuk kita semua,” tegas Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU itu.

 

Kementerian PPPA akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Dinas P3AK, Dinas Sosial, serta lembaga terkait di Provinsi Jawa Timur untuk memastikan pemenuhan hak-hak para santri. Hal itu mencakup kesehatan fisik, dukungan psikologis, pemenuhan kebutuhan spesifik, hingga keberlanjutan hak anak atas pendidikan pasca kejadian.

 

Arifah juga mengunjungi para korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny yang tengah menjalani perawatan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. Ia menjenguk 7 orang, memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan spesifik anak, memberikan dukungan moril, serta memastikan pemenuhan kebutuhan medis dan pendampingan psikososial yang diperlukan.

 

Dalam kesempatan itu, MenPPPA juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, mulai dari Polres Sidoarjo, BNPB, Basarnas, TNI, relawan, serta seluruh pemangku kepentingan yang berupaya maksimal dalam proses evakuasi, penanganan korban, dan pemulihan pasca peristiwa.

 

“Saya melihat semua petugas dari berbagai kalangan saling bahu-membahu, ini membuktikan bahwa kita merupakan satu keluarga yang saling menguatkan dan saling mendukung,” ujarnya.

 

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu pukul 05.00 WIB, jumlah korban yang berhasil ditemukan mencapai 118 orang dengan rincian 103 orang dalam kondisi selamat, 14 orang meninggal dunia, satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan, dan 49 orang masih dalam proses pencarian.