Nasional

Tuan Guru Bengkel: Jika Ikut NU, Maka Kamu Bisa Lewati Laut

Sabtu, 25 November 2017 | 07:31 WIB

Tuan Guru Bengkel: Jika Ikut NU, Maka Kamu Bisa Lewati Laut

Bendera NU raksasa persembahan santr-santri Lombok

Mataram, NU Online 
Rais Syuriyah PWNU Nusa Tenggara Barat pertama TGH Shaleh Hambali (Tuan Guru Bengkel) pernah mengatakan kepada santri-santrinya, kalau kamu masuk NU, kamu bisa melewati laut. 

Menurut penulis buku Pemikiran Islam Lokal TGH Shaleh Hambali Bengkel Adi Fadli, saksi hidup pernyataan itu adalah salah seorang santrinya, yang saat ini pengasuh pondok pesantren Qommarul Huda dan menjadi salah seorang Mustasyar PBNU Tuan Guru Bagu atau TGH Turmudzi Badarudin.

Menurut Adi, penjelasan dari kalimat Tuan Guru bengkel itu adalah jika seseorang mengikuti ormas NU, maka pandangannya, wawasannya nanti lebih luas. 

“Kalau masuk organisasi lokal, ya cuma di sini,” katanya di UNU NTB, Mataram, Kamis (23/11).  

Karena, lanjut Katib Syuriyah PWNU NTB itu, jam’iyyah NU itu besar, tidak lokal. Jadi, anggota atau pengurus NU, akan bermanfaat secara luas, secara nasional, karena terhubung dengan anggota dan pengurus NU di seluruh daerah di Indonesia. Bahkan dunia, sebab hari ini NU memiliki kepengurusan di puluhan negara. 

“Di situlah kontribusi nasionalnya,” kata dosen UNU NTB itu.

Karena aktif di NU, Tuan Guru Bengkel bertemu dengan kiai-kiai Jawa, misalnya KH Wahab Hasbullah, Saifuddin Zuhri, Idham Chalid, bahkan tokoh tentara AH Nasution. 

Tokoh-tokoh NU itu, menurut Adi, bahkan yang datang ke Bengkel. Kiai Wahab Hasbullah pernah menginap selama seminggu. 

"Mereka datang sendiri, dan bukan sehari mereka datang, nginep, mingguan. Itu penuturan dari Tuan Guru Bagu. KH Wahab Hasbullah seminggu di Bengkel.

Bahkan, menurut Ketua PWNU NTB TGH Taqiuddin Mansur, ayahnya Gus Mus (KH Bisri Mustofa) pernah tinggal selama sebulan di Tuan Guru Bengkel. (Abdullah Alawi)


Terkait