Nasional

Ulil Abshar Abdalla Terbitkan Buku

Senin, 18 Februari 2019 | 19:40 WIB

Ulil Abshar Abdalla Terbitkan Buku

Ulil Abshar Abdallah Terbitkan Buku

Jakarta, NU Online
Portal Alif.id meluncurkan buku bertajuk Menjadi Manusia Rohani di lantai delapan Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (18/2) malam. Buku karya intelektual Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla ini adalah penjelasan dari kitab al-Hikam karangan ulama masyhur Ibnu ‘Athaillah.

Direktur Alif.id, Susy Ivvati menceritakan sekelumit perjalanan intelektual Ulil Abshar Abdalla, mulai dari pemikiran liberal yang berakibat pada hujatan kepadanya hingga membuka pengajian kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali melalui siaran langsung di akun facebook.

“Kita sudah tahu, gimana Gus Ulil dengan segala pro-kontra, kontroversialnya. Dulu dari JIL (Jaringan Islam Liberal) dihujat segala macam, kemudian titik baliknya yang kalau saya lihat dari ngaji Ihya,” terangnya.

Ia mengungkapkan kegembiraannya dengan keadaan Ulil Abshar yang memfokuskan diri pada kajian tasawuf. “Nah, kita ingin Mas Ulil tetap pada jalur ini, seperti itu, ya,” kata Susi memberikan sambutan yang diikuti tawa hadirin.

Wakil Ketua LBM PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali, justru mengungkapkan fakta berbeda. Menurutnya, Ulil Abshar selalu konsisten di jalur spiritualitas.

“Saya tidak melihat ada titik balik. Dari dulu Mas Ulil menyukai spiritualitas,” kata Kiai Moqsith yang pernah menjadi editor buku Menjadi Muslim Liberal.

"Saya lama sekali berteman dengan Mas Ulil. (dia) mengerti kutipan-kutipan terhadap kitab al Hikam Ibnu 'Atha'illah As-Sakandari," ujarnya.

Seusai peluncuran, acara dilanjutkan dengan bedah buku. Ada tiga pembicara yang dihadirkan untuk membahas buku ini, yakni Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat, dan penulis buku sendiri Ulil Abshar Abdalla. 

Peluncuran buku ini dihadiri beberapa tokoh intelektual, diantaranya Ketua PBNU Juri Ardiantoro, Ketua Lakpesdam PBNU  Rumadi Ahmad, Peneliti Wahid Foundation Ahmad Suaedy, dan akademisi Universitas Paramadina Luthfi Assyaukanie. (Husni Sahal/Zunus)


Terkait