Jakarta, NU Online
Korban jiwa dan dan luka-luka dari bencana tsunami yang terjadi di dua provinsi Banten dan Lampung terus bertambah. Saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis data terbarunya tentang jumlah korban yang mencapai 431 orang.
"Hingga 29/12/2018 korban tsunami di Selat Sunda: 431 orang meninggal dunia, 7.200 orang luka-luka, 15 orang hilang, dan 46.646 orang mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho Sabtu, (29/12)
Ia juga merinci tentang sejumlah kerugian material yang disebabkan oleh bencana tersebut. "Kerugian material antara lain 1.778 unit rumah rusak, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak dan lainnya," lanjutnya.
Sebelumnya di laporkan bahwa sebagian korban yang mengungsi mulai diserang sejumlah penyakit. Hal itu terjadi pada korban yang mengungsi di SDN I Cigeulis, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Pengungsi mulai mengeluhkan berbagai penyakit seperti gatal gatal dan muntah. Salah seorang petugas kesehatan Ulfa Fitri Anggraeni menyebut kebanyakan keluhan kesehatan yang dikeluhkan anak-anak ialah gatal-gatal dan flu. Sedangkan, keluhan orang dewasa ialah infeksi saluran pernapasan, pusing dan pegal-pegal.
"Faktornya karena cuaca dan kelelahan. Sementara akan kita kasih obat dulu, kalau tidak memungkinkan baru dirujuk ke Puskesmas terdekat," ujarnya seperti dikutip di Antara. (Ahmad Rozali)