Jakarta, NU Online
Jumlah korban bencana tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data terbaru dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebut korban jiwa mencapai 373 jiwa.
"Data sementara hingga 24/12/2018 pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi. Diperkirakan korban masih bertambah," tulisnya dalam akun twitternya @Sutopo_PN, Senin (24/12).
Ia mengatakan Tim SAR gabungan terus beroperasi untuk melakukan pendataan dan evakuasi korban.
Sebelumnya disebutkan bahwa Tim SAR gabungan telah berhasil menjangkau salah satu lokasi korban terparah yakni Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang. Kawasan tersebut sempat terisolir karena kondisi akses jalan yang terputus.
Kecamatan ini berjarak 80-90 kilometer ke arah barat dari Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung dengan waktu tempuh normal yang diperlukan untuk sampai di Sumur sekitar 1,5 jam. Namun lantaran sejumlah hambatan, waktu tiba ke Sumur menjadi 3 jam.
"Petugas dan kendaraan evakuasi sudah bisa tembus daerah Sumur. Sebelumnya beberapa jalan dan jembatan rusak. Alat berat dikerahkan untuk membantu evakuasi korban," kata Sutopo.
Keterangan tertulis lain juga menyebutkan bahwa Korban dan kerusakan akibat tsunami terdapat di lima kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran yang merupakan wilayah di Provinsi Banten dan Lampung yang berada di Selat Sunda.
"Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain," tambahnya. (Ahmad Rozali)