Wamenag Ungkap Al-Qur'an Sumber Utama Pendorong Ilmu Pengetahuan
Kamis, 20 Oktober 2022 | 12:00 WIB
Tangkapan layar Wamenag H Zainut Tauhid Za'adi saat penutupan MTQ Nasional Ke-29, Selasa (18/10/2022).
Banjar, NU Online
Wakil Menteri Agama Republik Indonesia H Zainut Tauhid Sa’adi mengungkapkan sejarah panjang peradaban Islam tidak dapat dipisahkan dari Al-Qur'an sebagai sumber syariat. Al-Qur'an juga telah menjadi referensi utama, sehingga setiap zaman melahirkan beragam disiplin keilmuan dan mendorong ilmu pengetahuan.
"Lahirnya karya-karya tafsir degan bercorak ragam, menandakan betapa besarnya pengaruh Al-Qur'an bagi para ulama sehingga mereka menghabiskan waktunya untuk menggali Al-Qur’anul Karim," kata Wamenag saat Penutupan MTQ Tingkat Nasional Ke-29 Tahun 2022 di Astaka Utama Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (18/10/2022).
Tidak dapat dipungkiri, kata Wamenag, bahwa Al-Qur’an adalah inspirasi besar bagi bangsa Indonesia dalam menata dan membangun keragaman menjadi harmoni dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan bahwa Musabqoh Tilawatil Qur’an Merupakan bagian dari cara mengenalkan, mendekatkan, dan juga mendalami spirit Al-Qur'an di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
"Kita tidak dapat melihat event MTQ ini hanya dalam perspektif seremonial saja. Jauh dari itu kita juga harus meningkatkan diri kita, nilai-nilai sportivitas, kerja sama, saling menghormati, membantu, saling merangkul dalam membangun kegiatan MTQ," ungkapnya.
Pihaknya juga menegaskan MTQ kita memiliki nilai-nilai yang sangat agung bagi setiap Muslim, bisa menebarkan nilai-nilai yang baik bagi kemaslahatan umat manusia dan juga umat islam, khususnya umat Islam di Indonesia.
Sebelumnya, Wamenag mengatakan sudah sepatutnya meneladani pribadi Nabi Muhammad saw, yaitu kepribadian dengan kemuliaan akhlak, menebarkan kasih sayang, dan menjauhkan diri dari perkataan serta perbuatan yang menyakiti sesama.
Ia mengatakan bahwa Allah swt telah menegaskan bahwa diutusnya Rosulullah ke muka bumi ini adalah sebagai rahmat. Serta pada tangan Rasul membawa syariat yang akan membebaskan manusia dari kebodohan dan keterpurukan moral.
"Syariat yang dibawa oleh nabi akhir zaman ini benar-benar membawa perubahan terhadap tatanan dunia yang saat itu disesati dengan kejahiliahan, kejahatan, dan penidasan. Bertransformasi menjadi era pencerahan peradaban kemanusiaan," imbuh pria yang mengawali pengakderan kepemimpinan di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Kendi Setiawan