Wapres Minta Pesantren Lahirkan Mujahid Perekonomian Umat
Sabtu, 26 Agustus 2023 | 19:00 WIB
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat menghadiri Haul KH Aqil Siroj ke-34 dan Tasyakkur Khotmil Qur’an dan Juz Amma di Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Cirebon, Jawa Barat (Jabar) Sabtu (26/8/2023). (Foto: Setwapres)
Cirebon, NU Online
Di antara fungsi pesantren yang disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 adalah sebagai pemberdayaan masyarakat. Hal yang termasuk pada fungsi itu tidak lain adalah sektor ekonomi.
Karenanya, sudah sepatutnya pesantren tidak saja melahirkan para cerdik cendekia dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga menciptakan para pejuang ekonomi umat.
“Kita ingin juga sekarang ini pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tegas Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat menghadiri Haul KH Aqil Siroj ke-34 dan Tasyakkur Khotmil Qur’an dan Juz Amma di Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (26/8/2023).
Oleh karena itu lanjutnya, pesantren perlu melahirkan santri-santri yang menjadi pejuang-pejuang ekonomi masyarakat. "Jadi, pesantren kalau dulu melahirkan mujahid-mujahid (pejuang) yang berjuang mengusir Belanda, sekarang tidak ada Belandanya. Sekarang adalah mujahid ekonomi," ujarnya.
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan, selain memiliki tanggung jawab dalam memandirikan masyarakat sekitar dari sisi finansial, pesantren pada skala besar juga ikut berkontribusi dalam pembangunan nasional.
“Jadi, jihad ekonomi di dalam rangka kita pertama membangun kemandirian pesantren, kemandirian umat, supaya umat ini bisa mandiri, hidup, tidak tergantung oleh siapapun dan kedua memberikan kontribusi yang lebih besar dalam rangka pembangunan nasional,” imbuh Wapres.
“Indonesia kita akan menghadapi pembangunan Indonesia Emas tahun 2045, waktunya tidak lama lagi, itu ekonominya maju dan sejahtera,” imbuhnya.
Lebih jauh, Wapres juga menekankan bahwa jihad ekonomi menjadi bagian dari tanggung jawab kebangsaan yang dimiliki oleh pesantren. Sebab, mencintai tanah air adalah bagian dari iman.
“Cinta tanah air bagian daripada iman itu adalah mengajak kita untuk mengambil peran di dalam rangka pembangunan bangsa dan negara menuju Indonesia maju dan sejahtera. Peran pesantren harus memberikan kontribusi yang besar,” pesan Wapres.
Wapres kembali menekankan pentingnya peran pesantren dalam melahirkan mujahid-mujahid ekonomi di masa depan sebagai upaya memakmurkan masyarakat sekitar pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
“Jangan ketika orang tinggal landas, pesantren ini tinggal di landasan. Ya, ketinggalan,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek KH Musthofa Aqil Siroj menyampaikan bahwa KH Aqil Siroj, sejak dahulu memiliki pandangan visioner tentang masalah keumatan, salah satunya terkait kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, ia berharap, sebagai generasi penerus, dirinya dapat terus melanjutkan perjuangan ayahandanya dalam menyejahterakan umat. Sehingga kelak, hasil manis dari upaya tersebut dapat dituai bersama-sama.
“Orang tua saya sudah menanam pohon. Mereka menanam bukan untuk dirinya, tetapi untuk anak-anaknya [di masa depan],” ungkapnya.
Hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Pembina Pondok Pesantren KHAS Kempek KH Said Aqil Siroj, dan Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek KH Musthofa Aqil Siroj dan KH Niamillah Aqil Siroj.