Wapres Tekankan UIII Harus Berstandar Internasional dan Kedepankan Islam Wasathiyah
Rabu, 2 Maret 2022 | 21:30 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menekankan bahwa penyelenggaraan pembangunan dan proses pembelajaran di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) harus dikelola dengan standar internasional.
“Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), agar dapat dikelola dan diselenggarakan sesuai standar dan norma universitas internasional yang memiliki keunggulan global," katanya saat memimpin Rapat yang membahas tentang status kemajuan pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Rabu (02/03/2022).
Hal ini, menurutnya, mengingat status UIII adalah Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH) dan dimaksudkan sebagai perguruan tinggi internasional.
Selain itu, Wapres juga menekankan agar UIII harus dapat menjadi pusat keunggulan peradaban Islam global. Dengan begitu, peran Indonesia sebagai negara yang berhasil menerapkan Islam Wasathiyah dengan baik dapat terus digaungkan di manca negara.
“Saya perlu mengingatkan bahwa Indonesia telah menjadi salah satu pusat kajian peradaban Islam dunia, terutama tentang keberhasilan pelaksanaan Islam Wasathiyah yang menjadi tren global saat ini. Oleh karenanya, prakarsa pembangunan UIII sejak awal dimaksudkan untuk menjadi pusat rujukan global pelaksanaan Islam Wasathiyah,” kata Wapres.
Di samping itu, Wapres meminta agar empat program studi yang sudah berjalan di UIII, yaitu Studi Islam, Ilmu Politik, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Pendidikan dapat dilanjutkan. Namun ke depan, ia menilai diperlukan pengembangan kurikulum lain yang dapat menjadikan UIII sebagai center of excellence (pusat keunggulan) peradaban Islam secara global.
“Dalam pengembangan UIII ke depan, perlu ditindaklanjuti dengan pengayaan kurikulum dalam rangka membangun UIII sebagai lembaga pendidikan dan pusat kajian Islam yang berskala internasional,” imbau Wapres.
Terkait masalah teknis pembangunan, penyediaan anggaran, dan sarana penunjang proses belajar, Wapres menekankan seluruhnya perlu segera diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara itu, dari sisi pembangunan fisik, ia pun memberikan amanat kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) untuk menjadi penanggung jawab pembangunan fisik UIII ke depannya.
“Salah satu hal penting yang harus diputuskan adalah siapa penanggung jawab dan pelaksana pembangunan fisik selanjutnya. Mengingat UIII adalah PSN dan membutuhkan percepatan, saya menyarankan agar Menteri PUPR dapat menjadi penanggung jawab dan pelaksana pembangunan fisik UIII selanjutnya” ujar Wapres.
Menutup arahannya, Wapres kembali mengimbau agar dalam operasionalnya sehari-hari UIII harus dapat terus mengangkat keberhasilan pelaksanaan Islam Wasathiyah di Indonesia dan menguatkan tren global tersebut untuk dapat diduplikasi di berbagai negara lainnya.
“UIII diharapkan dapat memberikan jawaban untuk memperluas dan menguatkan tren global tersebut sehingga dapat diterapkan di berbagai belahan dunia,” pungkas Wapres.
Hadir dalam rapat ini Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Subandi, serta Rektor UIII Komaruddin Hidayat.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wapres Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto, Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan M. Nasir.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad