Waspada Modus Penipuan Undangan Pernikahan, Bisa Kuras Rekening Korban
Selasa, 31 Januari 2023 | 16:30 WIB
Jakarta, NU Online
Sekretaris Siber Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Mabrur L Banuna meminta masyarakat agar tidak sembarangan membuka atau mengeklik tautan atau dokumen yang dikirimkan melalui aplikasi pesan instan WhatApp.
"Jangan sembarang klik orang yang mengirim sesuatu baik ke whatsapp atau ke sosial media lain seperti instagram," ujar Mabrur kepada NU Online, Selasa (31/1/2023).
Imbauan tersebut diberikan Mabrur seiring beredarnya pengungkapan penipuan melalui WhatsApp dengan modus mengirimkan undangan pernikahan.
Pelaku mengarahkan korban untuk membuka pesan tersebut dengan alasan meminta kesediaan korban untuk hadir dalam acara pernikahan.
"Ketika modus penipuan ini kita klik sebenarnya sama dengan menanamkan aplikasi tanam di device (perangkat) kita yang kemudian bisa mengakses ke handphone atau laptop seketika itu juga," ungkapnya.
Mabrur menyebut ketika device atau perangkat milik korban sudah beralih ke tangan orang lain (penipu) akan berisiko tinggi untuk mengakses galeri bahkan membobol m-banking korban.
"Jadi modus penipuan ini step pertamanya adalah bagaimana aplikasi ini dibikin tertanam dalam device kita. Step kedua menguasai device lalu mengganti nomor telepon, referensi email dan sebagainya kemudian pencuri akan melakukan aksi kejahatan," terangnya.
Dikatakan Mabrur, penipuan modus APK ini tergolong baru karena sniffing dan phising digital bentuknya aplikasi atau yang dikirimkan seperti weeding.apk. Dalam dunia pemograman tautan ini sebetulnya bukan link JPG, PNG tapi APK.
"Modus ini bisa mengakses email dan mengganti nomor referensi aplikasi-aplikasi yang ada dalam device kita. Nomor telepon juga diganti sehingga berimbas ke beberapa aplikasi yang semula kita yang menguasai," bebernya.
Masyarakat harus amankan M-Banking
Berkaca dari perkembangan modus pembobolan m-banking yang belakangan beredar, Mabrur meminta masyarakat untuk mengamankan m-banking mereka.
Salah satu caranya dengan membedakan nomor telepon dan email premium pada layanan e-commerse dengan layanan pertemanan chatting untuk aktivitas sehari-hari.
"Misalnya membuat akun shopee, tokopedia, dan lainnya memakai nomor atau email asli sebisa mungkin pakai nomor lain. Jadi ketika data kita ke bobol atau diakses orang tidak bisa mengakses ke nomor atau identitas pribadi kita yang lebih privat," tukasnya.
"Harus dibedakan referensi identitas kita yang dimasukkan ke m-banking baik nomor telepon atau email. Itu sangat riskan ketika dikuasai oleh orang otomatis dia (pencuri) akan menguasai rekening kita," sambungnya.
Terkait hal itu, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengimbau nasabah dan masyarakat agar lebih berhati-hati dengan modus kejahatan perbankan tersebut.
Ia juga berharap agar korban dari kejahatan perbankan tidak bertambah.
“Nasabah agar selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan harus terus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh nasabah,” ujarnya dalam siaran persnya, Senin (30/1/2023).
Andrijanto menuturkan, BRI secara masif terus melakukan himbauan kepada nasabah agar lebih berhati-hati, serta tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.
Nasabah juga diimbau meningkatkan kewaspadaan dengan tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan yang bersifat rahasia seperti user id mobile banking, password, PIN, One Time Password/OTP, kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.
"Apabila masyarakat sudah terlanjur meng-install aplikasi yang tidak dikenal tersebut, maka diimbau untuk segera melakukan uninstall aplikasi yang tidak dikenal tersebut," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau jika nasabah mendapat notifikasi melalui SMS, surat elektronik atas transaksi yang tidak dilakukan, agar dapat segera menghubungi Contact BRI yang resmi di 14017/1500017.
Selain itu nasabah juga diimbau untuk tidak mudah percaya kepada akun-akun sosial media tidak resmi yang mengatasnamakan BRI.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Aiz Luthfi