Yakini Nabi Muhammad Teladan Terbaik, Aneh Jika Kehidupannya Menyimpang
Ahad, 16 Oktober 2022 | 06:00 WIB
Jakarta, NU Online
Habib Hadi Abdul Qadir Alaydrus menyampaikan Nabi Muhammad saw adalah teladan paling baik dalam kehidupan bagi semua manusia. Semua orang meyakini dan menyepakati hal itu.
“Oleh karena itu, agak aneh jika umat Islam yang sudah meyakini bahwa teladan terbaik adalah Nabi Muhammad saw, tetapi dalam kehidupannya tidak sedikit yang melenceng atau menyimpang dari ajaran Rasulullah,” kata Habib Hadi dalam tayangan YouTube TVNU, Jumat (14/10/2022).
Menurut dia, Nabi Muhammad menjadi teladan terbaik dalam segala aspek. Bukan hanya dalam urusan ibadah seperti sholat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya. Akan tetapi, juga terkait dengan hubungan masyarakat atau yang sering disebut dengan akhlak.
“Menurut para ulama akhlak adalah sifat-sifat perangai yang digunakan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Teladan terbaik kita dalam kehidupan bermasyarakat atau berakhlak adalah Nabi Muhammad saw,” paparnya.
Baca Juga
Tanggal Lahir Nabi Muhammad
Habib Hadi mengungkapkan banyak orang yang masuk Islam bukan karena melihat mukjizat-mukjizat yang hebat. Orang-orang jahiliyah yang rusak dan bejat banyak yang masuk Islam karena tertarik dengan keluhuran akhlak Rasulullah saw.
“Diceritakan bahwa Nabi Muhammad itu luwes, tidak kaku orangnya. Nabi jika duduk dengan sahabat-sahabatnya dan para sahabat sedang membahas tentang makanan dan minuman, masalah dunia termasuk bisnis maka Nabi akan mengimbangi obrolan para sahabat. Apalagi jika membahas tentang masalah akhirat maka akan diladeni oleh Rasulullah saw,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, akhlak lain Nabi Muhammad adalah cinta kepada fakir miskin. Ada orang kaya duduk di samping orang fakir lalu dia berpindah tempat, maka Nabi langsung menegurnya dengan berkata, apakah kamu takut ketularan fakir. Berbeda dengan zaman sekarang, pehatian masyarakat kepada orang yang fakir masih kurang.
Menurut Habib Hadi, ada salah satu sunnah Rasulullah yaitu menjenguk orang sakit. Jika menjenguk orang sakit tidak perlu menunggu sampai parah, bahkan sakit mata pun sunnah untuk dijenguk. Namun, yang terjadi di zaman sekarang jika orang fakir yang sakit sering tidak dianggap. Tapi, jika orang kaya yang sakit banyak yang menjenguknya.
“Adab-adab menjenguk orang sakit adalah, pertama, jika menjenguk orang sakit jangan lama-lama. Bukannya menjadi lekas sembuh, justru malah tambah sakit. Kecuali kedatanganya memang menghibur bagi orang yang sakit bahkan menjadi obat, itu tidak masalah. Kedua, berbicara yang baik. Jangan menakut-nakuti orang yang sakit. Ketiga, didoakan,” ujarnya.
Habib Hadi berpesan agar setiap Muslim dalam sisa hidupnya dapat meneladani Nabi Muhammad saw dalam berbagai aspek kehidupan.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori