H Rasyid Zakaria (dua dari kiri) dalam sebuah acara bersama para kader NU. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Jember, NU Online
Mendung duka menyelimuti Jember. Pasalnya, salah satu putra terbaiknya, H Rasyid Zakaria meninggal dunia di ruang ICU rumah sakit Jember Klinik, Jember, Jawa Timur, Ahad (30/8) malam di usia 62 tahun.
Beberapa hari terakhir Ketua Pengurus Cabang (PC) Lesbumi Jember itu memang sudah terbaring lemah di rumah sakit tersebut dalam kondisi kritis akibat serangan jantung. Meski kondisinya sempat membaik, namun akhirnya ia tak berdaya melawan penyakit yang dideritanya, hingga matanya terpejam untuk selamanya.
Dalam tiga hari ini, kondisi kritis H Rasyid menyebar ke seantero Jember. Karena itu, Rais Syuriyah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad usai membuka Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) ke-1 NU Jember di Pesantren Islam Bustanul Ulum, Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Jember, sempat memohon kepada para hadirin agar membacakan al-Fatihah demi kesembuhan H Rasyid.
“Mari kita membaca Fatihah untuk Pak Rasyid Zakaria yang saat ini kondisinya kritis, semoga cepat sembuh,” pintanya.
H Rasyid adalah birokrat berlatar belakang NU. Sekitar 20 tahun, ia menjadi Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Pemerintah Kabupaten Jember. Sebelum pensiun, ia dipindah sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember.
Meskipun ia seorang birokrat, tapi kiprahnya di NU Cabang Jember cukup nyata. Ia pernah menjadi Wakil Ketua PCNU Jember sebelum akhirnya memilih menjadi Ketua Lesbumi Jember. Namun baginya, jabatan di NU tidak penting. Justru yang lebih penting adalah keringanan tangannya dalam memberikan sumbangan untuk kegiatan-kegiatan NU.
“Kak towan Rasyid merupakan sosok yang cukup dermawan, termasuk dalam membantu kegiatan-kegiatan NU,” komentar Rektor IAIN Jember H Babun Suharto.
H Rasyid dikenal dekat dengan para kiai di Jember dan Bondowoso serta pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Ayah H Rasyid adalah adalah alumnus pesantren tersohor tersebut.
Selain sebagai Ketua PC Lesbumi, H Rasyid juga menjadi Ketua Ikatan Pencak Sila Indonesia (IPSI) Jember hingga akhir hayatnya.
H Rasyid juga mempunyai bakat seni. Ia bahkan bisa memainkan segala jenis alat musik, mulai dari melodi hingga suling. Ia juga pernah menjadi Ketua PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia) Cabang Jember. Dari organisasi inilah, H Rasyid kerap berhubungan dengan Rhoma Irama sebagai Ketua Umum PAMMI.
Namun, kebisaan H Rasyid dalam bermain musik, kepeduliannya kepada NU, bahkan keinginannya untuk menghidupkan Lesbumi, akhirnya harus tunduk pada kehendak Allah SWT. Ia berpulang di saat masyarakat masih membutuhkan kiprahnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Musthofa Asrori