Opini

Ekonomi Global yang Menjadi Gerundelan

Senin, 20 Oktober 2008 | 23:00 WIB

Oleh Nur Kholis Anwar

Gerundelan ekonomi dunia yang berpusat di Amerika Serikat, sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara dunia ketiga. Titik nadi perekonomian yang dipegang negara maju, ternyata mengalami pergolakan yang mempunyai dampak besar terhadap negara pengikut yang termasuk Indonesia. Bagaimana kemudian masyarakat bawah berani bertarung dan bersaing mempertahankan perekonomiannya yang semakin mengalami tantangan di sektor pasar. Patut dipertanyakan, bagaimana ketika perekonomian global menyerang masyarakat menengah ke bawah dan bagaimana nasib gerundelan mereka saat mengalami krisis ekonomi sekarang?

Perekonomian global yang menjadi gerundelan masyarakat menengah ke bawah atau negara dunia ke tiga, menjadi sangat relevan jika dipostulatkan pada teori ekonomi George Soros. Dalam buku Open Sosiety; Reforming Global Capitalism, ia mengatakan bahwa dalam menyikapi perekonomian global, masyarakat harus terbuka dan menciptakan makro ekonomi yang terbentuk dari gerundelan masyarakat menengah ke bawah sehingga munculnya perekonomian global, masyarakat menengah ke bawah dapat menganggap sebagai gelombang mikro yang tidak akan mengalami tekanan ketika perekonomian global menghantam mereka.<>

Teori ekonomi George Soros untuk masyarakat menengah ke bawah, sangat memberikan solusi terhadap munculnya globalisasi ekonomi, bagaimana masyarakat mampu menciptakan perekonomian yang tanpa menggantungkan ekonominya kepada negara maju dan menciptakan sistem perekonomian yang makro untuk masyarakat menengah ke bawah. Dengan begitu, mareka tidak mengalami stagnasi saat perekonomian mulai  karut-marut yang menekan banyak pihak. Masyarakat, terutama negara, harus mampu menciptakan fondasi perekonomian yang sangat kuat untuk menopang terjadinya pergolakan ekonomi yang semakin mengalami disekuilibrium.

Fakta telah berbicara bahwa perekonomian dunia mulai mengalami disekuilibrium yang sangat tinggi. Banyak negara yang terikat dengan sistem ekonomi Amerika yang sekarang menjadi pusat perhatian negara-negara lain, sehingga jika negara-negara pengikut tidak mampu menciptakan perekonomian di negara sendiri, maka mereka akan kewalahan menghadapi globalisasi ekonomi. Terbukti seperti negara-negara dunia ketiga yang memicu sistem ekonomi dari Amerika, sekarang mangalami banyak permasalahan ekonomi yang hanya berhenti ketika perekonomian Amerika kembali stabil. Maka, sebagai negara ketiga, agar tidak mangalami pergolakan yang sedang dialami Amerika, Indonesia harus bisa menciptakan perekonomian yang mandiri sebagai upaya untuk menjaga kestabilan perekonomian negara.

Membangun Ekonomi Kerakyatan

Masyarakat Indonesia harus mampu membangun perekonomian dengan mandiri sebagai basis awal untuk membangun perekonomian negara. Muculnya globalisasi ekonomi, masyarakat haus menciptakan perekonomian sosial kerakyatan. Jika masyarakat hanya meagandalkan perekonomian negara yang sedang gonjang-ganjing, maka juga akan mengalami krisis kepercayaan tarhadap ekonomi yang mereka ciptakan sendiri. Krisis global yang muncul sebagai pergolakan ekonomi, menjadi sebuah lahan bagi masyarakat kelas menengah kebawah untuk merauk dan mengelola sistem ekonomi mereka sebagai upaya penyelamatan dari globalisasi ekonomi.

Dalam gerundelan perekonomian ini, desa harus menjadi kekuatan ekonomi negara. Sumber atau lahan untuk mengembangkan ekonomi negara harus disentralisasikan di desa. Karena sistem perekonomian yang mereka gunakan tidak sampai mencapai titik maksimal, mareka hanya akan menggunakan ekonomi tidak sampai pada titik finish yang sekaligus langsung mengalami kemandegan, tetapi sistem yang menggunakan perincian sederhana dan memandang nasib ekonomi jauh ke depan adalah yang menjadi kekuatan ekonomi negara melalui desa.

Perekonomian global yang mangarah pada pasar adalah sangat berpengaruh dampaknya terhadap ekonomi desa. Mengapa tidak, karena penetrasi kekuatan pasar, bersama berlangsungnya proses semakin timpangnya distribusi pendapatan, akan dapat menciptakan suatu ambang batas, yang dari itu proses stratifikasi akan ber-“evolusi“ ke arah polarisasi. Jika ekonomi pedesaan bergerak ke arah ini, dikhawatirkan bahwa “pertentangan kelas“ akan meningkat, stabilitas terganggu dan dengan demikian usaha pembangunan jangka penjang manjadi terlambat.

Kembali pada keterbukaan masyarakat, haruslah ditekankan bahwa fundamentlisme pasar tidak berlawanan secara diametral dengan masyarakat terbuka, seperti halnya komunisme atau fundamentalisme agama. Yang ada hanyalah suatu distorsi (penyimpangan). Friederich Hayek, yang idenya ialah divulgarkan oleh fundamentalisme pasar yang mutakhir, percaya teguh dengan masyarakat terbuka. Baik dia maupun Karl Popper ingin melindungi kebebasan individu terhadap ancaman yang datang dari Kredo kaum kolektivis seperti komunisme dan sosialisme nasional (Nazi); mereka hanya berbeda pandangan dengan sarana pencapaiannya

Selain itu, banyak tantangan yang harus menjadi persoalan masyarakat terbuka terhadap fundamentalisme pasar. George Soros kembali mengatakan bahwa ia menganggap fundamentalisme pasar itu sebagai ancaman yang lebih besar bagi masyarakat terbuka sekarang ketimbang komunisme. Jika ada nilai-nilai bersama dalam dunia dewasa ini, hal itu didasarkan pada keyakinan bahwa orang hendaknya diberi kesempatan untuk mengejar kepentingan diri sendiri dan kepentingan yang sifatnya universal.

Menguatkan sistem ekonomi kerakyatan adalah mengembalikan globalisasi ekonomi di Indonesia, yaitu melalui membangun ekonomi kerakyatan sebagai penopang ekonomi negara. Masyarakat harus membuka diri untuk menerima kenyataan ekonomi dan berani menyikapinya dengan keadaan ekonomi desa sebagi sentralisasi perekonomian negara. Sulit untuk dipungkiri bahwa ekonomi menjadi pokok dan pusat interaksi kenegaraan. Tetapi, yang terjadi malah ekonomi dunia mengalami stagnasi yang berkepanjangan sehingga tidak hanya merugikan berbagai pihak, tetapi merugikan semua pihak
yang telibat dengan perekonomian Amerika.

Dengan demikian, munculnya globalisasi ekonomi, masyarakat akan menanggapinya dengan masalah yang biasa saja, kerena basis awal untuk membangun ekonomi kerakyatan sudah terbentuk dan bisa menjadi acuan perekonomian negara. Berawal dari ekonomi kerakyatan akan membuahkan hasil sebagai penopang gerakan ekonomi dunia yang mempunyai ekonomi melambung. Melihat kenyataan sekarang adalah melihat kenyataan pada waktu Indonesia masih dalam keterpurukan perekonomian. Nasib masyarakat yang termarginalkan oleh orang-orang elit dan tidak mampu bertahan hidup di dunia persaingan.

Staf Peneliti pada Hasyim Asya’ari Institute, Yogyakarta


Terkait