Oleh Kamas Wahyu Amboro
Pacaran merupakan hubungan yang salah. Kebahagiaan yang didapat merupakan kebahagiaan yang salah. Biasanya, seorang lelaki dengan mudahnya menyatakan cinta kepada seorang wanita dengan kata-kata mesra dan janji-janji palsu.
Kata rayuan itu memaang sangat menggoda, sepertI ini misalnya, “ade, aku mencintaimu. Aku akan menyayangimu seumur hidupku,”atau dengan memberikan kata-kata yang bisa dibilang sangat meyakinkan kita, “ade, aku akan setia padamu. Jadilah kekasihku,”Perhatikan! itu merupakan kata-kata gombal yang sebenarnya memiliki satu tujuan. Menjadikanmu menjadi orang yang selalu disisinya, yang bisa mengisi hatinya yang kosong.
Sebenarnya tak ada lelaki setia sebelum dia menikah. Kenapa? karena jodoh berada ditangan-Nya. Jika ia memintamu sebagai pacarnya, tolaklah dia dengan cara yang baik sembari memberikan nasihat. Contoh, “maafkan aku, bukankan Allah sang maha cinta melarang itu. Daripada memikirkanku yang tak ada gunanya. Sebaiknya manfaatkan waktumu untuk meraih cita-citamu. Dan janganlah bersedih. Bersemangatlah dalam menjalani kehidupan sebagai seorang pemimpi dan sebagai seorang muslim”.
Menolak cinta dengan baik sangat membantu dia. Karena kebanyakan orang sulit dinasihati orang lain yang tak memiliki hubungan batin, tapi mudah dan tanggap dinasihati oleh orang yang ia cintai. mungkin nasihatmu bisa menjadikan dia lebih baik lagi.
Tak hanya rayuan gombal dengan bahasa puitis, biasanya lelaki memberikan hadiah yang beraneka ragam. Hal itu dianggapnya sebagai bukti cintanya. Bagaimana menyikapi hal seperti ini? Saat ada seorang lelaki yang memberikan kita bermacam-macam barang dengan dalih cinta kepadamu? Seperti yang saya jelaskan di awal, tolaklah dia dengan cara yang baik, dengan memberikannya nasihat yang membuatnya tetap tegar dan bersemangat. Karena pada hakikatnya dia adalah saudara kita yang sedang menuju jalan yang salah.
Dan jika kamu sekarang sedang memiliki hubungan spesial. Cukupkan saja sampai di sini. Semesra apa pun itu, seindah apa pun kisahmu itu, karena apa pun alasannya itu merupakan hubungan yang salah. Putuskan dia dengan cara yang baik. Jangan langsung, “yank, hari ini kita putus?” dan jangan sampai keputusan itu membuat kamu move on dengan pacar baru. Tapi jadikan ‘putusmu’ dengan kekasihmu sebagai kenangan terakhir dan tak akan mengulang kembali kisah romantisme yang salah.
Biasanya sulit untuk memutuskan hubungan, ada sebagian orang berpendapat, “saya kan cuma sms-an, cuma ketemu sebentar tidak pegangan tangan, tidak melakukan hal-hal yang buruk,” Walaupun hubungan romantisme pacaranmu hanya seperti itu, tetapi itu membuat hatimu semakin berpaling dari Allah SWT. Selain itu, hal itu membuat konsentrasimu dalam belajar menurun. Bohong, jika ada orang yang lebih bersemangat belajar karena pacaran.
Cinta yang hakiki adalah cinta yang bangun di atas tali pernikahan. Itu adalah salah satu goal sebagai lelaki. Kita seyogyanya mempersiapkan diri untuk bisa menjadi pribadi yang sukses dan saleh. Dan sebagai wanita, harus bisa menjadi pribadi yang sukses dan salehah.
Karena pernikahan adalah satu-satunya jalan, sebuah hubungan antara lelaki dan perempuan untuk bisa menjalin asmara. Dan pernikahan merupakan sunnah Nabi SAW. Di dalamnya terdapat berbagai macam keberkahan dan hal-hal yang positif.
Dengan pernikahan seseorang bisa menjalin asmara tanpa takut dosa, tanpa malu di lihat orang, tanpa harus mengumpat ke sana-ke sini. Bahkan akan menjadikan nilai pahala. Di dalamnya juga terdapat romantisme dan tanggung jawab. Seorang ayah mencari nafkah dan seorang ibu mengurus segala keperluan di rumah. Itu merupakan kisah asmara yang sangat romantis. So, mulai saat ini mari kita persiapkan diri kita dengan sebaik-baiknya.
Penulis adalah Pimpinan Umum Majalah Orasi CSSMoRa UIN Sunan Gunung Djati Cirebon