Pesantren

Alumni Pesantren Diminta Jangan Tinggalkan Ziarah

Selasa, 5 Maret 2013 | 07:01 WIB

Garut, NU Online
Pengasuh pesantren Al- Munwwarah Ciloa-Limbangan Garut, KH R Agus Muhammad Soleh dalam wejangannya di depan ratusan para alumi sebelum melaksanakan tawasul di makam Alm. KH Ahmad Jauhari meminta agar mereka tidak meninggalkan tradisi ziarah.
<>
Ia menegaskan pelaksanaan ziarah bukan perkara yang baru dalam Islam. Ini sesuai dengan tradisi yang dijalankan oleh Rasulullah saw, sepérti diungkapkan dalam riwayat hadits bahwa Rasulullah setiap tahun menziarahi makam para suhada Uhud dan suhada perang Badar.

Tidak hanya itu, tutur Muhammad Soleh yang juga ketua NU Kabupaten Garut, tradisi ziarah  juga dilanjutkan oleh para shahabat seperti Abu Bakar ash-Shiddiq,Umar bin Khattab juga Sayyidah Fatimah az-Zahra.

"Untuk itu para alumni dan jama'ah ziarah yang hadir, jangan pernah ragu untuk berziarah mengunjungi makam para auliya, ulama, kiai dan salafushsholih sebagai wujud mahabbah kepada para kekasih Allah swt," ungkapnya dirangkain acara haul Pesantren Al- Munawwarah Ciloa Selasa (5/3/2013).

Sementara itu, Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Garut, KH Deden Abdul Hakim dalam ceramahnya yang merupakan rangkaian haul para pendiri Pesantren Ciloa dan Temu Alumi dihadapan  para alumi dan ibu-ibu Muslimat menegaskan bahwa pendidikan di pesantren merupakan pendidikan yang bakalan mampu menyelesaikan persoalan bangsa. 

"Problem pendidikan dan penguatan generasi bangsa  hanya bisa diselesaikan di pesantren," paparnya.

Ia juga menganalogikan seperti halnya pohon Kawung dimana setiap elemennya mampu memberikan manfaat kepada masyarakat.

Untuk itu, seharusnya pesantren menjadi pendidikan  alternatif guna menyelesaikan problematika bangsa, sebab bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki generasi muda yang memiliki wawasan yang tinggi dengan diimbangi kesolehan diri.

Maka dari pada itu, pendidikan pesantren tempo dulu yang mampu melahirkan ulama-ulama besar harus kembali dibangkitkan.

"Pendidikan pesantren tempo dulu yang melahirkan ulama-ulama besar, harus diselenggarakan kembali, karena dengan itu lah solusi untuk bangsa kita saat ini," paparnya.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Zaenal Mutaqin


Terkait