Pesantren

Pesantren Asuhan Gus Mus Tradisikan Ngaji Pasanan

Ahad, 29 Juni 2014 | 08:02 WIB

Rembang, NU Online
Sudah bukan rahasia, Ramadhan hampir selalu menjadi momen spesial bagi kalangan pesantren. Mereka umumnya mentradisikan pengajian kitab khusus selama bulan suci atau dikenal ngaji pasanan.
<>
Begitu pula Pondok Pesantren Roudlotut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, asuhan Pj Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus. Ngaji pasanan menjadi agenda yang tak pernah luput setiap tahun.

Muhammad Badi’ul Misbah, salah satu panitia pengajian, mengatakan, “Khususnya ngaji kitab bakda shalat tarawih selalu kitab yang bernuansa tasawuf. Seperti pasanan tahun ini memakai kitab Riyadhus Shalihin,” ujarnya, Sabtu (28/06).

Sementara itu, kitab-kitab yang diajarkan pada pengajian pasanan di antaranya, kitab Al-Halaqatur Rabi’ah, Tafsir Ibn Abbas, Tafsir Jalalain, Tanqihul Qoul, Irsyadul Mukminin, Riyadhlu Badi’ah, Sullam Safinah.

Sedangkan Gus Mus sendiri mengampu kitab Burdah Al-Bushiri setiap setelah shalat Subuh, Idhatun Nasyiin setelah Dhuhur, Kimiyatus Sya’adah setelah Ashar, Riyadhus Shalihin setelah shalat tarawih.

Untuk durasi waktu ngaji pasanan, lanjut Badi’, umumnya sekitar 2 jam untuk setiap kali pengajian kitab. Tetapi untuk kitab Alfiyyah biasanya sampai 3 jam.

“Tahun-tahun sebelumnya rata-rata biasanya pada tanggal 17 Ramadhan setiap kitab khatam, atau paling lambat tanggal 20 Ramadhan,” tambahnya kepada NU Online saat ditemui di pesantren yang juga terkenal dengan sebutan Pondok Leteh.

Menurutnya, panitia tidak mempunyai target khusus kepada santri-santri pasanan.  “Yang penting mereka mau ngaji,” ungkap santri asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, ini.

Badi’ mengingatkan, ungkapan yang selalu dituturkan Abah Mus nama panggilan santri-santri kepada KH. Musthofa Bisri, ketika pengajian, “Santri-santri dimana pun boleh berhenti sekolah, tapi jangan sampai berhenti belajar”.

Untuk itu, secara pribadi santri ini berharap kegiatan pengajian pasanan dapat berlangsung dengan lancar. “Dan nanti, santri-santri yang pasanan dapat mengikuti pembukaan hingga penutupan,” tandasnya.

Hingga menjalang awal Ramadhan, sudah puluhan santri datang dari berbagai daerah di pulau Jawa untuk mengikuti pengajian kitab secara intensif khusus pada bulan Ramadhan di Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin. (Muhammad Zidni Nafi’/Mahbib)


Terkait