Pesantren Ini Serahkan Santunan dan Ajak Ibadah Para Dhu‘afa
Rabu, 11 Maret 2015 | 11:02 WIB
Jombang, NU Online
Sedikitnya 130 jamaah berkumpul di masjid Ulil Albab Tebuireng Jombang. Mereka adalah para fakir miskin, janda, dan pasangan jompo dengan penghasilan tidak tentu. Bagi mereka, setiap tanggal 10 ibarat hari penuh harap karena akan menerima makanan ringan, uang tunai, layanan cek kesehatan dan obat gratis, shalat Dhuha, istighotsah dan tahlil berjamaah yang diakhiri taushiyah.
<>
Seluruh layanan ini dipersembahkan oleh Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) yang dipercaya mengelola dana kotak amal makam pesantren Tebuireng, sedekah serta zakat masyarakat sekitar.
"Setiap tanggal 10 kami menyelenggarakan kegiatan ini yakni memberikan santunan yang diiringi kegiatan lain," kata Slamet Santoso.
Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi LSPT untuk mengetahui perkembangan para dhu’afa yang setiap bulan mendapat bantuan uang tunai dan layanan kesehatan. "Kegiatan ini masuk dalam Program Peduli Masyarakat Miskin atau PPMM," tandasnya.
PPMM adalah salah satu program unggulan LSPT. Ada beberapa program lain yang selama ini menjadi konsentrasi lembaga ini, seperti layanan kesehatan, peduli masjid dan mushola, beasiswa pendidikan, peduli dhuafa, fakir miskin, serta bantuan kemanusiaan serta bencana alam.
Sementara ratusan janda, laki-laki udzur, dan ibu kurang mampu terlihat khidmat mendengarkan taushiyah KH Fahmi Amrullah. Pengasuh pesantren Putri Tebuireng ini mengatakan, kebahagiaan hidup sangat bergantung kepada kemauan seseorang dalam bersyukur. Tanpa syukur, hidup akan terus merasa kurang.
Gus Fahmi mengingatkan, manusia jangan hanya meminta kepada Allah SWT. "Yang sering dilupakan adalah kita tidak mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah," katanya, Selasa (10/3). Padahal untuk bisa dikabulkannya doa, harus diiringi dengan menjalankan perintah, lanjutnya.
Namun yang juga tidak kalah penting adalah untuk terus bersyukur serta menerima apa adanya atau qana’ah. "Karena dengan syukur dan qanaah, maka hidup akan terasa senang dan tentram," ungkap Gus Fahmi. (Syaifullah/Alhafiz K)