Tegalrejo, NU Online
Santri Putri Pondok Pesantren Tegalrejo mengikuti pengajian pasaran Fiqhul Libas, Fiqih Pakaian. Fiqih Pakaian ini adalah satu dari 12 kitab yang dipakai dalam pengajian pasaran di bulan Ramadhan 1433 H.
<>“Saya sendiri mendapat bagian mengajar kitab Ro’yus Salim fi Libasil Muslim,” kata Ahmad Zaenas Syafi’I, kiai muda di Pesantren Tegalrejo kepada NU Online di kediamannya jalan Kiai Moslem nomor 2, Kiai Krajan, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah akhir pekan lalu.
Kitab Ro’yus Salim fi Libasil Muslim dikarang oleh Syekh Ahmad Romli Abdul Majid As-Syafi‘I al-Qarisi Al-Makki. Dalam kitab tersebut, ulama asal Gresik ini membahas seputar pakaian, hukum, dan etikanya dari sudut keagamaan.
Kitab-kitab yang dibaca tahun kemarin, tidak dibaca pada tahun ini. Namun, hal itu tidak berlaku bagi kitab-kitab favorit semacam Qurratul Uyun dan Ta‘limul Muta‘allim, ungkap Syafi’I yang juga alumni PP Langitan, Tuban.
Tidak ada kewajiban bagi para santri untuk mengikuti pengajian pasaran ini. Tetapi mereka umumnya tetap semangat untuk mengikuti pengajian pasaran. Tiap majelis yang mengaji satu kitab, hampir diisi oleh sekitar 45 sampai 50 santriwati, kata Syafi’I sambil mengemong putranya yang berusia 2-3 tahun.
Majelis Fiqih Pakaian itu berlokasi di Asrama Perguruan Islam Putri 2. Posisinya berdekatan dengan makam almarhum Kiai Chudlori, pendiri Pesantren Tegalrejo yang ramai diziarahi orang.
Pengajian pasaran ini berlangsung dari pukul 7 pagi hingga 8 istiwa, ukuran waktu menurut perhitungan matahari. Seharinya saya membaca 1 ½ lembar kitab Ro’yus Salim. Tiap kiai di sini memperkirakan sendiri berapa banyak sehari yang mesti dibaca. Dengan demikian, satu kitab selesai dibaca mulai 1 hingga 21 ramadlan, tutup Syafi’i.
Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis : Alhafiz Kurniawan