Kitab Tarikhul Khulafa: Sejarah Sistematis Para Khalifah dalam Islam
Senin, 26 Februari 2024 | 18:00 WIB
Pasca wafatnya Rasulullah, umat Islam dipimpin oleh para khalifah yang menggantikan beliau memimpin umat Islam. Hal tersebut berlanjut hingga ke generasi setelahnya. Mulai dari periode khulafaurrasyidin, dinasti Umayyah, Abbasiyah dan seterusnya. Hingga kita menemukan Islam masih eksis hingga saat ini.
Ada banyak buku-buku sejarah yang menjelaskan sejarah, biografi serta perjalanan para khalifah. Di antaranya kitab Tarikhul Khulafa, milik Imam As-Suyuthi. Kitab ringkas yang cukup komprehensif dalam membahas sejarah para khalifah pasca wafatnya Rasulullah saw.
Profil Singkat Imam As-Suyuthi
Kitab Tarikhul Khulafa ditulis oleh Imam As-Suyuthi. Ia memiliki nama lengkap Abdurrahman bin Kamaluddin Abi Bakar bin Muhammad bin Sabiquddin bin Fakhruddin bin Utsman bin Nadziruddin bin Muhammad bin Saifuddin Khudari Al-Khudairi Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Mishri. Ia lahir pada Rajab 849 H, Kairo, Mesir.
Imam As-Suyuthi memiliki julukan Ibnul Kutub, anak dari buku-buku sebab ayahnya dikenal sebagai ahli ilmu dan suka membaca buku. Selama masa hidupnya, Imam As-Suyuthi menghabiskannya untuk menimba ilmu ke banyak ulama terkenal, mengajar dan produktif menulis. Di antara gurunya ialah Sirajuddin Umar bin Ruslan Al-Bulqini, Muhammad bin Sulaiman Al-Kafiji, Taqiyuddin Ahmad bin Muhammad As-Syumuni, Abu Zakaria Yahya bin Muhammad Al-Munawi, Jalaluddin Al-Mahalli.
Imam As-Suyuthi merupakan ulama ensiklopedis (mengusai banyak fan ilmu) yang sangat produktif dalam menghasilkan karya. Disebutkan terdapat sekitar 500 hingga 600 karya yang dihasilkan beliau selama hidup yang meliputi banyak fan keilmuan.
Mulai dari Tafsir dan Ulumut Tafsir seperti Al-Itqan fi Ulumil Qur’an, Ulumul hadits seperti Tadribur Rawi fi Syarhi Taqribin Nawawi, Fikih wa Ushuluhu seperti Al-Ashbah wan Nadzhair, Nahwu (gramatika bahasa Arab) seperti Al-Iqtirah fi Ushulin Nahwi hingga fan sejarah pun tidak luput dari tulisan beliau. Di antara fan sejarah yang ditulis oleh Imam As-Suyuthi ialah kitab Tarikhul Khulafa ini yang membahas sejarah para khalifah dalam Islam.
Imam As-Suyuthi wafat pada 19 Jumadil Ula 911 H, di Kairo pada umur 61 tahun 10 bulan.
Alasan Penulisan Kitab Tarikhul Khulafa
Dalam muqaddimah kitab, Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa kitab ini merupakan sejarah ringkas yang berisi biografi dan perjalanan para khalifah yang memerintah umat Islam pasca wafatnya Rasulullah saw. Dimulai dari periode Abu Bakar As-Shiddiq hingga periode Imam As-Suyuthi hidup, sesuai dengan runtutan masa masing-masing khalifah.
Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa alasan ia menulis kitab ini di antaranya ialah untuk mempermudah bagi siapa saja yang hendak mempelajari sejarah khalifah dalam Islam. Ia berkata:
والداعي إلى تأليف هذا الكتاب أمور, منها: أن الإحاطة بتراجم أعيان الأمة مطلوبة، ولذوي المعارف محبوبة، وقد جمع جماعة تواريخ ذكروا فيها الأعيان مختلطين ولم يستوفوا، واستيفاء ذلك يوجب الطول والملال، فأردت أن أفرد كل طائفة في كتاب أقرب إلى الفائدة لمن يريد تلك الطائفة خاصة، وأسهل في التحصيل
Baca Juga
Ketika Sang Khalifah Diejek Lalat
Artinya: “Ada beberapa hal yang mendorongku menulis kitab ini, di antaranya: bahwa menulis biografi dan perjalanan para khalifah dibutuhkan bagi masyarakat umum, juga disenangi bagi para cendekiawan. Banyak dari para cendekiawan telah menulis kitab-kitab sejarah yang menyebutkan di dalamnya berbagai macam biografi yang bercampur dan mereka tidak menyelesaikannya. Dan untuk menyelesaikannya akan membutuhkan waktu yang lama dan membosankan. Oleh karenanya, aku ingin membagi setiap pembahasan kelompok dalam sebuah kitab agar lebih mudah untuk dipelajari bagi siapa saja yang hendak mempelajari golongan tertentu tersebut.” (Imam As-Suyuthi, Tarikhul Khulafa, cet 1, 2011, [Jakarta: Darul Kutub Al-Islamiyah], hal 7).
Dalam muqaddimah kitabnya, Imam As-Suyuthi menyebutkan pula ia telah mengelompokkan setiap golongan dalam pembahasan dan menuliskannya. Ia mengelompokkan dalam setiap kitab yang ia tulis mulai dari kitab yang menjelaskan para nabi, para sahabat, tingkatan para ahli tafsir, ahli nahwu dan bahasa dan yang lainnya.
Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa dari semua yang telah ditulis belum ada sejarah para khalifah, oleh karenanya ia menulis kitab ini.
ولم يبق من الأعيان غير الخلفاء مع تشوف النفوس إلى أخبارهم؛ فأفردت لهم هذا الكتاب
Artinya: “Dari semua itu yang tersisa ialah sejarah para khalifah yang dibutuhkan untuk dipelajari. Oleh karenanya, aku menulis kitab ini”. (As-Suyuthi, 7).
Sekilas Tentang Kitab Tarikhul Khulafa
Tarikhul Khulafa memiliki arti sejarah para khalifah. Kitab ini membahas sejarah para khalifah dari masa periode Khulafaurrasyidin, Abu Bakar As-Shiddiq hingga periode kepemimpinan Dinasti Abbasiyah di Mesir.
Kitab ini berisi sejarah, biografi dan perjalanan tiap khalifah dari tiap generasi dalam pemerintahan umat Islam dengan menggunakan sumber dari riwayat ahli hadits juga para sejarawan. Terdiri dari muqaddimah, 7 bab besar dan sekitar 130 fasal.
Di awal kitab, Imam As-Suyuthi menjelaskan dengan mencantumkan beberapa pembahasan meliputi: Fasal menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw tidak mencari khalifah pengganti dan rahasianya, Fasal menjelaskan bahwa pemimpin itu dari Quraisy juga kekhalifahan, Fasal menjelaskan masa khilafah dalam Islam.
Kemudian Fasal menjelaskan hadits-hadits yang memperingatkan khilafah Bani Umayyah, Fasal menjelaskan hadits-hadits yang memberi kabar gembira dengan kekhilafahan Bani Abbasiyah, menjelaskan burdah Nabi yang silih berganti kepemilikan dan juga faedah-faedah dalam mempelajari sejarah, biografi, serta perjalanan para khalifah. (As-Suyuthi, hal 11-22)
Setelahnya, Imam As-Suyuthi mulai menjelaskan biografi para Khulafaurrasyiddin mulai dari Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan hingga Ali bin Abi Thalib. Dari tiap khalifah tersebut, Imam As-Suyuthi menjelaskan biografi, keutamaan, masa pemerintahan dan perjalanan masing-masing khalifah selama hidupnya. (28-167).
Sebelum masuk membahas Dinasti Umayyah, Imam As-Suyuthi sedikit membahas Hasan bin Ali bin Abi Thalib yang sempat memimpin selama 6 bulan lebih sepeninggal ayahnya. Sebelum kemudian diserahkan kepada Muawiyah bin Abi Sufyan.
Pembahasan berlanjut, dengan menjelaskan Dinasti Umayyah dengan menjelaskan setiap khalifah dari 14 khalifah yang berkuasa di dalamnya. dimulai dari Muawiyah bin Abi Sufyan hingga Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam Al-Himar yang merupakan khalifah terakhir dari Bani Umayyah. (173-228).
Kemudian pembahasan Dinasti Abbasiyah di Irak dengan khalifah pertamanya Al-Safah Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas hingga khalifah Al-Mu’tasim billah Abdullah bin Al-Muntasir billah dengan diakhiri penjelasan peristiwa Tatar (229-419). Sebelum kemudian masuk pada periode kepemerintahan Dinasti Abbasiyah di Mesir dengan khalifahnya Al-Muntasir billah, Ahmad bin Ad-Dzahir biamrillah bin An-Nasir lidinillah hingga khalifah Mutawakkil alallah Abdul Aziz bin Ya’qub bin Mutawakkil alallah. (427-462).
Di akhir kitab, As-Suyuthi mencantumkan beberapa pembahasan yaitu kasidah tentang nama-nama khalifah dan tahun wafatnya, sekelumit sejarah pemerintahan di Andalusia (Spanyol), Dinasti Fathimiyah, Bani Thaba-thaba, Thabaristaniah hingga menjelaskan fitnah-fitnah yang terjadi pada setiap masa. (464-473).
Keunggulan Kitab Tarikhul Khulafa
Kitab Tarikhul Khulafa milik As-Suyuthi ini tergolong kitab sejarah yang ringkas namun cukup komprehensif dalam membahas sejarah para khalifah. Keunggulan kitab ini di antaranya sangat sistematis dalam menjelaskan para khalifah pada setiap periodenya. Mulai dari biografi, perjalanan, langkah pemerintahan yang dilakukan oleh setiap khalifah yang memimpin.
Dengan menggunakan riwayat dari para ahli hadits dan para sejarawan, menjadikan kitab ini juga dapat ditelusuri kesahihan dari tiap riwayat dan sumber yang dicantumkan di dalamnya.
Identitas kitab
Nama Kitab: Tarikhul Khulafa
Penulis: Imam As-Suyuthi
Penerbit: Darul Kutub Al-Islamiyah
Kota Terbit: Jakarta
Tahun Terbit: 2011
Cetakan: Pertama
Jumlah Halaman: 480
Peresensi, Alwi Jamalulel Ubab, Alumni PP Khas Kempek Cirebon dan Mahasantri Ma'had Aly Saidussidiqiyah Jakarta