Sebanyak 65 persen pemukiman jemaah haji Indonesia di Mekah, Arab Saudi, telah selesai. Dengan demikian, diharapkan mudah-mudahan bisa selesai dan dapat digunakan pada Ramadhan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama, Slamet Riyanto, usai menutup pelatihan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (20/8).<>
Lokasi pemukiman jemaah haji Indonesia di Mekah, katanya, rata-rata berada di kawasan yang berjarak lebih dari 1.700 meter dari Masjidil Haram.
"Sekarang ini banyak yang jauh karena pemerintah Arab Saudi melakukan perluasan Masjidil Haram. Bagaimana pun ini tidak bisa kita hindari," katanya.
Menurut dia, tetap ada pemukiman jemaah yang berada di daerah Ring I yang jaraknya berkisar 1.400 meter dari Masjidil Haram meski jumlahnya tidak banyak. "Di Ring I sudah ada 37 persen," katanya.
Sebelumnya ia mengatakan, pembagian rumah pemondokan di Mekah bagi jemaah haji akan dilakukan dengan sistem proporsional melalui pengundian (qur`ah).
Jemaah yang berdasarkan hasil pengundian mendapatkan pemondokan di kawasan Ring I Mekah, katanya, tidak akan mendapatkan pengembalian biaya sewa rumah.
Sementara mereka yang menempati rumah pemondokan di luar kawasan Ring I Mekah, katanya, akan mendapatkan pengembalian biaya sewa rumah. Jumlah pengembalian biaya sewa pemondokan dihitung berdasarkan biaya sewa pemondokan yang mereka tempati.
"Jadi mereka mendapatkan sesuai dengan yang mereka bayar," demikian Slamet Riyanto. (ant)