Warta

Ada Upaya Memecah Suara Nahdliyin

Selasa, 23 Januari 2007 | 09:46 WIB

Jakarta, NU Online
Ada pihak-pihak yang mau memecah suara kaum nahdliyin (sebutan untuk warga NU). Demikian dikatakan Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur Ario Wijanarko di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/1) siang.

”Dari 220 juta penduduk Indonesia, separuhnya itu atau paling tidak 100 juta bisa dikatakan sebagai nahdliyin. Tapi memang ada pihak-pihak yang tak senang kalau massa NU itu semuanya lari ke ‘induk semangnya’ yaitu PKB,” tukasnya.

<>

Sayangnya, saat didesak siapa pihak yang bermain itu, Ario mengelak. ”Kita nggak mau sebut. Tapi itu pasti ada. Mereka takut PKB besar, makanya meski kami menjadi pemenang nomor tiga Pemilu lalu tapi di kursi DPR kami hanya duduk di nomor enam. Itu akibat terlalu mahalnya harga kursi di Jawa Timur. Ini juga jadi bagian dari grand strategy mengerdilkan PKB,” paparnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Soal kepindahan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf, Ario yang juga anggota Komisi XI DPR RI ini mengatakan bahwa hal itu merupakan hak politiknya Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf. 

”Wajar saja kalau dia pindah, tetapi jangan lupa bahwa yang besarkan dia, PKB. Apalagi kalau alasannya pindah ke rumah lama. Padahal sama-sama kita tahu rumah lama Mas Saiful itu kan PDIP, bukan PPP,” tandasnya.

Wakil Ketua Tim Pemantau Lumpur Lapindo DPP PKB itu juga yakin kepergian Gus Ipul ke PPP tak akan berdampak besar, meski yang bersangkutan masih tercatat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor. ”Insya Allah tidak. Sebab, PKB itu kan identik dengan Gus Dur, bukan dengan Mas Saiful,” pungkasnya.

Ario juga sesumbar PKB akan ”merampas” suara NU yang ada di Partai Golkar maupun PPP. ”Kita ingin berusaha meraih suara NU yang ada di dua partai itu supaya PKB besar,” pungkasnya. (gpa/rif)

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Terkait