Warta

Adil, Syarat Utama Pemimpin

Selasa, 11 Oktober 2011 | 09:28 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Pusat Lajnah Talif wan Nasyr NU Ulil Absar Hadrwi, mengatakan syarat utama pemimpin daerah atau pemimpin manapun adalah adil, bukan bisa baca Al-Qur’an atau mengerti hadits.

Hadrawi mengatakan hal tersebut mengomentar keputusan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh yang mewajikan pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh mengikuti tes baca Al-Quran.

<>

“Itu mengada-ada saja tes baca Al-Qur’an. Silakan saja dibuka literatur tentang politik dalam fiqih. Tidak ada yang begitu. Pemimpin itu yang penting adil. Buat apa kalau bisa baca Al-Qur’an prilakunya tidak sesuai Al-Qur’an,” kata Ulil yang juga dosen di Fakultas Adab, UIN Ciputat.

Rasio formalitas pendidikan, kata Ulil, telah gagal membuktikan kemampuan seorang sarjana atau orang sekolahan.

“Lho, ini kampus saja gagal pendidik orang yang bermoral, pemimpin yang adil. Itu doktor, profesor kan banyak yang korupsi, banyak yang tidak punya kemampuan. Doktor tapi ragu-ragu itu banyak. Masa terus kita percaya hanya pada orang yang bisa ngaji. Ini tdak benar,” kata ulil yang kini sedang menempuh doktoral di bidang sejarah Islam, Universitas Indonesia.

“Kalau kulit tak berguna, marilah ambil isinya saja. Tapi kalau kulit dan isi berguna, ya kita ambil dua-duanya,” lanjutnya, di Kantor NU Online (11/10).

Sebagaimana diberitakan banyak media, pada tanggal 16 Oktober 2011 para bakal calon wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh akan menjalani uji baca Al-Quran, bertempat di Masjid Al-Makmur.

Uji baca Al-Qur’an itu akan diikuti empat pasangan, T Irwan Johan dan Tgk Alamsah, Zulmaifikar dan Lindawati, Aminullah Usman dan Tgk Muhibban, serta Mawardy Nurdin dan Illiza Saaduddin Djamal.

Pemilihan wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh digelar 24 Desember 2011. Pemilihan itu digelar serentak dengan pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta 13 bupati dan tiga wali kota beserta wakilnya.

Penulis: Hamzah Sahal


Terkait