Warta

Ahmadinejad Tertawakan Resolusi IAEA, Kecam "Para Idiot"

Senin, 6 Februari 2006 | 13:49 WIB

Teheran, NU Online
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad hari Minggu meremehkan keputusan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk melaporkan negara itu ke Dewan Keamanan PBB dengan menganggapnya sebagai "lucu" dan menyebut musuh-musuh Iran sebagai "para idiot".

"Anda bisa meloloskan sebanyak mungkin resolusi yang anda suka dan senangi, namun anda tidak bisa menghentikan kemajuan rakyat Iran... Kami berterima kasih kepada Tuhan bahwa musuh-musuh kami adalah idiot," kata Ahmadinejad, seperti dikutip Kantor Berita Iran IRNA.

<>

IAEA hari Sabtu setuju melaporkan Iran ke Dewan Keamanan PBB di tengah kekhawatiran negara itu berusaha membuat senjata nuklir. Iran bersikeras bahwa mereka hanya ingin memproduksi listrik dan menuduh Barat berusaha menakut-nakuti mereka.

"Kami tidak membutuhkan anda. Adalah anda yang membutuhkan orang Iran. Ini merupakan keputusan paling lucu yang pernah saya lihat," kata presiden yang berhaluan keras itu. "Mereka marah pada Republik Islam karena rakyat Iran telah mencapai puncak ilmu pengetahuan dan teknologi," tambahnya.

Sebagai tantangan langsung terhadap Barat, Ahmadinejad mengatakan, "Anda tahu anda tidak bisa melakukan sesuatu karena era dominasi dan penindasan sudah berlalu dan kita tidak lagi berada di Zaman Pertengahan."

Iran membalas resolusi itu dengan perintah Ahmadinejad untuk mengakhiri pemeriksaan mendadak IAEA serta dimulainya kembali pekerjaan siklus bahan bakar yang sensitif itu. Hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan, negosiasi dengan Rusia mengenai kemungkinan kompromi soal program nuklir Iran itu masih akan berlanjut.

"Kondisi telah berubah, kami sedang menghadapi sebuah situasi baru," kata jurubicara kementerian itu Hamid Reza Asefi kepada wartawan.

"Babak kedua perundingan akan berlangsung, namun usulan Rusia harus dimasukkan ke dalam situasi baru itu sehingga kami bisa mengkajinya," katanya.

Rusia mengusulkan agar program pengayaan uranium Iran, yang bertujuan membuat bahan bakar namun bisa diperluas untuk pembuatan senjata nuklir, dilakukan di wilayah Rusia untuk menghalau kekhawatiran Barat bahwa Iran akan membuat bom pada saat mereka membuat bahan bakar nuklir. (ant/mkf)


Terkait