Warta

"Alhamdulillah Masih Bisa Selamat"

Selasa, 30 Mei 2006 | 03:00 WIB

Bantul, NU Online
Musibah gempa bumi yang terjadi di hampir semua tempat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Klaten Jawa Tengah membuat warga trauma. Bisa dibayangkan, gempa yang terjadi hanya beberapa detik saja telah menelan ribuan korban dan meluluhlantakkan semua harta benda.

Dusun Pager Gunung, Kecamatan Piyungan, Kabupaten  Bantul, termasuk salah satu daerah yang paling parah. Dari sekitar 400 bangunan (Dusun Pager Gunung I dan II) hanya 1 rumah yang masih kokoh berdiri. Gempa bumi juga telah menewaskan sedikitnya 10 orang di dusun ini.

<>

Kebanyakan bangunan yang hancur sampai rata adalah bangunan-bangunan lama yang memakai bahan bahan dasar tanah dan tidak memakai besi sebagai penguat. Sementara bangunan bangunan yang tergolong baru dan dengan arsitektur mahal hanya mengalami kerusakan genting dan kaca. Meski begitu, semua rumah mengalami keretakan serius.

"Sebagian warga kadang masih mengeluh. Tapi kemudian kami sadar ini musibah. Kami masih bersyukur, alhamdulillah masih bisa selamat," salah seorang pemimpin di Dusun Pager Gunung yang juga Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Kecamatan Piyungan.

Hingga saat ini warga Dusun Pager Gunung belum berani mengambil harta benda yang masih mungkin bisa terselamatkan, apalagi membenahi rumah masing-masing. Warga berkumpul di pengungsian umum.

"Kemarin, sebelum ada bantuan, kami memberanikan diri mangambil persediaan makanan di rumah-rumah warga untuk dikumpulkan di dapur umum. Tapi kami lebih memilih mengambil makanan dari sawah-sawah kami karena lebih aman," kata Kasmat.

Sampai Senin (29/5) malam gempa masih terus terjadi. Meski tidak terlalu besar, gempa-gempa itu membuat warga panik. "Subhanallah…" Begitu warga bergumam dan langsung berhamburan ke pengungsian umum atau ke tempat terbuka.

Pengungsian umum Dusun Pager Gunung hanya dilengkapi dengan tenda dan berada tepat di tengah-tengah kandang sapi. Di sebelahnya terdapat dapur umum yang mengumpulkan dan mengolah bahan makanan dari beberapa relawan.

Tim medis dari PBNU yang mendapatkan tugas di dusun ini mengaku salut dengan ketabahan warga. Para pemuda secara kompak memanggul ibu-ibu dan para pasien yang tergolong para ke posko kesehatan. Beberapa perawat berusaha menghibur anak-anak usia sekolah dengan memberikan sirup buah dan mengajak bercerita. (nam)


Terkait