Seluruh anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) diminta turut mendoakan untuk kesuksesan salah satu nahdliyin (sebutan untuk warga NU) yang kini menjadi calon presiden (capres).
"Kalau ibu-ibu Muslimat mendoakan kader NU biar berhasil jadi presiden, saya kira itu tidak mustahil bisa terwujud," kata Ketua Pengurus Besar NU, Ahmad Bagdja, dalam pidato pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU di Gedung Celebes Convention Center, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/5) siang.<>
Menurut Bagdja, doa para ibu sangat mujarab. Doa seorang ibu, katanya, bahkan bisa mengubah takdir. "Dalam Hadist disebutkan bahwa doa seorang ibu itu bisa mengubah takdir. Maka, doakanlah kalau ada kader NU yang jadi capres," pungkasnya.
Bagdja tak menyebut secara khusus siapa capres yang juga kader NU yang dimaksud. Namun, para hadirin pada pembukaan Rakernas itu meyakini bahwa orang tersebut adalah Jusuf Kalla. Pasalnya, Wakil Presiden RI itu merupakan satu-satunya capres yang merupakan kader NU.
Hal senada dikatakan Mustasyar (Penasihat) PBNU, AGH Sanusi Baco, saat memandu doa di akhir acara pembukaan Rakernas itu. Ia mengatakan, “Warga nahdliyin mendoakan ‘anak’ NU untuk menjadi presiden periode 2009-2014. Allah Maha Mendengar dan Mengetahui bahwa doa yang kita sampaikan, insya Allah akan dikabulkan.”
Selain Mustasyar PBNU, AGH Sanusi Baco merupakan ulama kharismatik sekaligus panutan masyarakat Sulawesi Selatan. Ia juga merupakan Ketua Yayasan Masjid Raya Makassar. (rif/saz)