Sebanyak 10 anggota parlemen Belanda menemui pimpinan DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kantor Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB, Jalan Sukabumi, Jakarta, Selasa (26/8).
Pertemuan yang dilakukan sebagai kunjungan balasan parlemen Belanda terhadap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu dipimpin Dekker, anggota Partai Kristen Demokrat.<>
"Ini kunjungan balasan. Sebelumnya tujuh partai politik (DPR RI) itu sudah berkunjung ke Belanda. Nah, ini juga kita lakukan," kata Dekker kepada wartawan.
Menurut Dekker, dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan PKB dibicarakan tentang parpol di Indonesia menjelang Pemilu 2009. Parlemen Belanda mengetahui bahwa PKB tidak hanya fokus di tingkat nasional, tapi juga regional.
Dekker mengaku sulit untuk memprediksi partai politik (parpol) di Indonesia yang bakal menang pada Pemilihan Umum 2009 mendatang. Apalagi, dengan banyaknya parpol di negeri ini yang mencapai 38 parpol dan 6 parpol lokal di Aceh.
Sekretaris Jenderal DPP PKB, Lukman Edy, mengatakan, selama ini hubungan partai di Indonesia, khususnya PKB dengan parlemen di negeri Kincir Angin itu, sudah baik.
Bahkan, PKB sendiri sudah melakukan pertukaran pemuda untuk melakukan pelatihan. Lukman mengaku Parlemen Belanda tidak mempertanyakan soal konflik internal partainya.
"Mereka sudah tahu soal itu, tapi mereka lebih banyak pertanyakan bagaimana partai ini membangun Indonesia yang lebih baik," ujarnya.
Para delegasi, juga mengaku tertarik dengan PKB yang saat ini dipimpin kalangan muda.
"Mereka juga tanya soal dana kampanye. Kita katakan dana kampanye itu ada sekitar Rp 100 miliar. Mereka lalu tanya dari mana dana itu? Kita bilang dari sumbangan seperti kader dan caleg dan donatur. Tapi, saya bilang, maaf, kita katakan tidak terima sumbangan dana dari luar negeri, karena bisa kena pelanggaran," imbuhnya.
Para anggota parlemen Belanda itu direncanakan juga menemui beberapa pimpinan parpol lain di Indonesia. Di antaranya, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar. (dtc/rif)