Sedikitnya 100 shelter akan dibangun untuk menampung para pengungsi korban letusan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pembangunan shelter tersebut diprakarsai dan didanai Gerakan Pemuda Ansor dengan menggandeng sejumlah lembaga sosial.
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Magelang Chabibullah, menjelaskan, Shelter Box International berperan sebagai penyedia shelter, Rotary Club melakukan ekspedisi tenda dari Jakarta ke Magelang. Sedangkan GP Ansor menyiapkan kebutuhan logistik dan melakukan pendataan pengungsi yang akan menempati shelter dan Diakoni sebagai penyedia sarana sanitasi dan tenda besar.
>
"Sebagai ujicoba, akan kita bangun dulu 33 shelter di Lapangan Gunungpring yang terletak di Kecamatan Muntilan. Ini untuk menampung pengungsi, terutama yang tinggal di sekolah-sekolah agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa," terangnya, Senin (22/11).
Selama ini, katanya, para siswa di wilayah Magelang kesulitan belajar karena sekolahnya dijadikan tempat pengungsian. Ia beranggapan, jika kondisi ini berlangsung terus menerus, pendidikan di Magelang akan terganggu.
"Sedianya kami akan membangun 100 shelter. Selain di Lapangan Gunungpring, shelter juga akan dibangun di Lapangan Danurojo, Desa Jamus, Kecamatan Ngluwar," paparnya.
Sementara itu, menurut Koordinator Posko Bencana Merapi Bersama GP Ansor NU, Majidun, relawan yang berjama'ah di posko untuk membantu para pengungsi datang bukan dari Magelang saja, tapi juga dari NU Jepara, Rembang, Pati, Wonosobo, Purworejo, Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Temanggung, Tasikmalaya, Bandung, Tangerang, dan lain-lain.
"Mereka dari IPNU dan IPPNU, PCNU, PMII, Muslimat NU, Fatayat NU, Lakpesdam. Dan yang membikin terharu, mereka bukan saja membawa barang sumbangan, tapi menginan, silih berganti bekerja secara sukarela," ujar Majidun. (MI/HH)